JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Anggota DPD RI Fahira Idris mengapresiasi satu tahun kepemimpinanGubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Dia menilai, kepemimpinan Anies di Jakarta sudah mulai memenuhi janji-janji kampanyenya. Bahkan, sebagian besar kebijakan Anies bisa dirasakan langsung olehrakyat kecil Ibu Kota.
Fahira mencontohkan, saat ini tidak ada lagi cerita tentang jeritan PKL dan becak dikejar-kejar petugas. Begitu juga penggusuran warga kampung kota sudah menjadi masa lalu.
Menurutnya, sejak Anies berkantor di Balai Kota, era menjadikan rakyat kecil sebagai obyek pembangunan sudah berakhir yang kini sudah ikut terkubur dalam sejarah kelam Jakarta.Termasuk keputusan Anies menyetop proyek reklamasi di Teluk Jakarta secara permanen.
“Saya kira, cara paling mudah menilai efektivitas dan keberhasilan seorang pemimpin adalah dengan melihat bagaimana respon dan tanggapan orang-orang kecil atau rakyat miskin terhadap kinerja pemimpinnya. Karena rakyat kecil lebih jujur menilai kondisi Jakarta dari pada pengamat, bahkan wakil rakyat sekalipun,” kata Senator DKI Jakarta itu, Jakarta, Rabu (10/10/2018).
Fahira mengungkapkan, seorang pemimpin memang harus berpihak dan membela kelompok masyarakat yang lemah dan dilemahkan.
Pemimpin, dalam pandangan Fahira, harus menguatkan mereka yang terpinggirkan oleh sebuah sistem dan kebijakan yang tidak mempunyai dimensi keadilan sosial.
Di Jakarta saat ini, lanjut Fahira, gubernurnya menjadi pemimpin bagi kolaborasi warga kota yang berdaya dan turut menjadi subjek pembangunan. Bukan sekedar administrator yang bekerja tanpa rasa dan mengabaikan aspirasi masyarakat bawah.
Fahira juga mengaku terharu melihat ada gubernur yang kinerjanya ‘dirayakan’ begitu antusias oleh rakyat kecil Jakarta yaitu Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) bahkan dihadiahi nasi tumpeng sebagai rasa syukur.
“Sekali lagi, saya sampaikan, kalau ingin tahu perubahan Jakarta tanya kepada rakyat kecil, jangan tanya kepada pengamat, wakil rakyat, atau kepada mereka-mereka yang selama ini mendukung reklamasi dan menganggap rakyat miskin kota harus disingkirkan ke balik tembok-tembok tinggi rumah susun karena dianggap mengganggu pemandangan. Saya sebagai senator menyaksikan langsung kemajuan besar Jakarta saat ini,” terangFahira. (Alf)