Berita
Oleh Enjang Sofyan pada hari Rabu, 24 Okt 2018 - 15:35:17 WIB
Bagikan Berita ini :

Empat Tahun Jokowi, Tim Prabowo: Pengangguran Hanya Turun 530 Ribu

46Faldo-Maldini.jpg.jpg
Faldo Maldini (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Koalisi Indonesia Adil dan Makmur (KIAM) pendukung capres cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menilai, empat tahun Pemerintahan Jokowi-JK belum mampu secara maksimal menurunkan angka pengangguran.

Demikian disampaikan Jubir KIAM Faldo Maldini saat berbincang dengan TeropongSenayan di Jakarta, Rabu (24/10/018).

"Pengangguran masih tinggi. Pada Maret 2018 angka pengangguran sebesar 6,87 juta jiwa atau 5,13 persen. Dibandingkan pada Maret 2015, saat itu masih 6,18 persen atau 7,4 juta jiwa. Maka selama pak Jokowi (jadi Presiden), pengangguran berkurang hanya 530 ribu jiwa," papar Faldo.

Berarti, ujar Faldo, hanya itu yang bisa dikurangi pemerintah selama 4 tahun.

"Parahnya 40 persen ditunjang sektor informal. Pemerintah harus berterima kasih kepada para CEO start up unicorn, telah membuka banyak lapangan kerja walau tidak banyak support dari pemerintah untuk start-up apalagi regulasi," ujar dia.

Dengan pertumbuhan ekonomi 5 persen, katanya, maka tidak akan banyak lapangan kerja yang bisa dibuka.

"Pemerintah juga tidak pernah memikirkan produksi agar membentuk bayak lapangan kerja baru, fokusnya di distribusi (infrastruktur)," tutur dia.

"Kami tidak bilang infrastruktur tak penting, tapi dengan kebijakan yang diambil 4 tahun ini dampaknya fundamental ekonomi masih lemah, terjadi defisit ekonomi," sambung Wasekjen PAN ini.

Lebih lanjut, Faldo mengatakan, jika membandingkan indikator kemiskinan dalam dua rezim, yakni pemerintahan SBY periode I mampu menurunkan kemiskinan sebesar 2,51 persen. Dari 16,66 persen pada 2004 menjadi 14,15 persen pada akhir 2009.

"Selanjutnya, pada periode kedua, pemerintahan SBY menorehkan hasil lebih baik dengan menurunkan 3,19 persen angka kemiskinan dari 14,15 persen menjadi 10,96 persen. Rata-rata penurunannya per tahun 0,57 persen," ujarnya.

"Sedangkan, selama empat tahun pemerintahan berjalan, Jokowi berhasil menurunkan angka kemiskinan sebesar 1,14 persen atau rata-rata 0,28 per tahun," imbuh dia.

Sementara itu, Menteri tenaga kerja (Menaker), Hanif Dhakiri menilai selama pemerintahan Jokowi-JK berjalan, angka pengangguran sudah cukup baik teratasi.

"Loh kita ini (angka pengangguran) turun drastis. Sekarang ini 5,13 persen itu angka pengangguran terendah dalam sejarah kita ini," ujar Hanif, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat (23/10/2018).

"Bukan tahun ini, tapi sejak kita masuk era reformasi itu (angka pengangguran) paling rendah, 5,13 persen," Hanif menegaskan kembali.

Lebih jauh, Hanif juga meminta agar publik dapat melihat data-data pengangguran sebelum-sebelumnya. Dan menurut Hanif di era Jokowi-JK ini ada pencapaian yang baik dalam upaya mengurangi angka pengangguran.

Kendati demikian, Hanif mengaku jika dirinya beserta jajarannya masih mempunyai tugas untuk terus menurunkan angka pengangguran.

"Tapi bahwa saat ini trennya sudah bagus. Kemiskinan menurun, ketimpangan sosial menurun, pengangguran menurun, pertumbuhan ekonomi terus merangkak naik," ujar dia.

"Jadi inflasinya sangat terkendali. ini inflasi kan terkait bagaimana daya beli masyarakat, jadi so far so good lah menurut saya," imbuh dia.(yn)

tag: #pengangguran-di-indonesia  #kinerja-jokowi  #jokowijk  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Berita Lainnya
Berita

KPU Undang Presiden Umumkan Pemenang Pilpres 2024

Oleh Sahlan Ake
pada hari Selasa, 23 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI berencana mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menghadiri langsung penetapan pemenang Pilpres 2024. Rencanannya, acara tersebut ...
Berita

Kondisi Anaknya Sungguh Tragis di Tangan Mantan Suaminya, Lisa Tak Kuasa Membendung Airmata

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ini adalah suatu kisah pilu yang dituturkan oleh seorang ibu kandung bernama Lisa yang memiliki seorang putri berinsial GI, dan GI adalah putri keduanya yang telah ...