JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab rupanya terus memantau perkembangan kasus pembakatan bendera kalimat tauhid di Garut, Senin (22/10/2018) lalu.
"Mantau dong, mantau (kasus pembakaran bendera tauhid). Makanya beliau serukan bela tauhid," kata Juru Bicara FPI Slamet Maarif ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (29/10/2018).
Slamet mengaku, Rizieq marah atas kejadian itu. Sebab, kejadian pembakaran terjadi di Indonesia yang merupakan negara muslim terbesar dunia.
"Dan beliau sangat berharap untuk bisa diproses dan harus dipenjarakan. Enggak boleh dibebaskan," ungkap dia.
Ia mengatakan, FPI bersama Persaudaraan Alumni (PA) 212 akan menggelar aksi bela Tauhid, Jumat (2/11/2018) besok. Dalam aksi itu, Maarif meminta pelaku pembakaran bendera tauhid segera ditetapkan tersangka kepolisian.
"Makanya tanggal 2 besok, November, kita akan turun lagi, untuk mendesak kepolisian untuk memproses pelaku pembakaran. Tidak boleh babas," ujarnya.(yn)