JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan tarif Mass Rapid Transit(MRT) nantinya akan dihitung berdasarkan jarak tempuh penumpang.
Dengan demikian, tarif MRT dipastikan tidak sama dengan TransJakarta (TJ) yang menyamaratakan tarif untuk semua tujuan.Tarif MRT akan bervariasi karena berdasarkan jarak tempuh.
Namun, keputusan mengenai tarif MRT masih dikaji terlebih dahulu setelah itu baru akan diumumkan secara resmi.
“Tarif MRT belum ada yangfixed,semua sedang dikaji menyangkut biaya, daya beli, dan kemauan untuk membayar (willingness to pay),serta kemampuan membayar,” ujar Anies di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (7/11/2018).
“Namun yang pasti, tarifnya akan bervariasi karena ditentukan dengan jarak tempuhnya, berbeda dengan TJ, stasiun-stasiun itu ada yang jaraknya tidak bulat, artinya kita tidak bisa mengatakan tarifnya X rupiah per kilo meter, nanti akan ada stasiun yang berjarak 1,3 kilometer atau 800 meter,” terang Anies.
MRT tahap I kini hampir rampung dan siap beroperasi tahun depan, mulai dari Lebak Bulus sampai Bundaran Hotel Indonesia (HI). Sementara itu MRT fase II rencananya akan dibangun mulai awal tahun depan. (Alf)