JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengkritik pengoperasian koridor 13 Transjakarta ruteTendean-Ciledug yang tidak terintegrasi dengan stasiunmass rapid transit(MRT) di Jalan Sisingamangaraja, Jakarta Selatan.
Anies mempertanyakan jauhnya jarak antara lintasan Transjakarta dengan stasiun MRT.
"Kalau Koridor 13, naik itu, mau pindah ke MRT, bagaimana coba nanti? Jauhnya luar biasa. Stasiun MRT-nya di mana, lintasan TJ-nya di mana," ujar Anies di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (10/11/2018).
Anies mengungkapkan, perusahaan transportasi di DKI Jakarta, termasuk badan usaha milik daerah (BUMD) DKI, selama ini hanya memikirkan usahanya masing-masing.
Hal ini, menurut Anies, yang kemudian mengakibatkan tidak adanya integrasi antar moda transportasi.
Meski demikian, Anies mengaku tidak mau menyalahkan siapa pun.
"Jangannyalahinyang lain. Karena itu, saya dudukkan ulang semuanya, saya katakan bahwa tidak boleh lagi berpikir hanya modanya sendiri, semuanya harus berpikir sebagai satu-kesatuan sehingga warga Jakarta merasakan manfaat naik kendaraan umum," kata dia.
Menurut Anies, warga mau sepenuhnya menggunakan transportasi umum jika antar-moda itu terintegrasi atau nyambung.
Oleh karena itu, Anies ingin mengintegrasikan semua angkutan umum di Jakarta, dari mulai angkot, transjakarta, LRT, hingga MRT nantinya.
"Kita akan membuat rute transportasi massal yang bisa menjangkau di atas 90 persen wilayah dan penduduk DKI. Karena itu, nanti harus ada pengaturan rute lagi," ucap Anies. (Alf)