Berita
Oleh Ferdiansyah pada hari Rabu, 26 Des 2018 - 07:18:55 WIB
Bagikan Berita ini :

Ironis, Politik Anggaran Belum Pro Bencana

66sutopo4.jpg
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional BNPB Sutopo Purwo Nugroho (Sumber foto : ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Secara geografis Indonesia berada di wilayah ring of fire (cincin api), yang rawan bencana. Namun, politik anggaran yang tertera dalam APBN belum pro penanggulangan bencana.

Anggaran untuk Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), misalnya, hanya dipatok Rp 610 miliar untuk tahun anggaran 2019.

"Dan itu untuk meng-cover seluruh Indonesia," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional BNPB Sutopo Purwo Nugroho di kantor BNPB, Jakarta, Selasa (25/12/2018).

Ironinya, angka tersebut lebih rendah dibanding anggaran 2018. Sutopo menjelaskan, anggaran penanggulangan bencana pada 2018 mencapai Rp746 miliar. Meski demikian, dia mengakui anggaran 2018 juga belum memadai untuk penanggulangan bencana di seluruh Tanah Air.

"Kalau kita lihat, politik anggaran tidak mendukung penanggulangan bencana,karena anggarannya kecil," kata Sutopo.

Minimnya anggaran penanggulangan bencana berbanding terbalik dengan potensi bencana di Indonesia. Menurut Sutopo, hampir di seluruh wilayah Indonesia merupakan rawan bencana seperti gempa bumi, tsunami, puting beliung, dan longsor.

Dengan kondisi tersebut, seharusnya anggaran penanggulangan bencana diperbesar. Idealnya, kata Sutopo, sekitar satu persen dari nilai APBN.

"Kalau perlu Rp2 triliun," ujar dia.

Sutopo mengaku, BNPB sudah melakukan perhitungan dan pengajuan pagu anggaran setiap tahunnya. Namun, yang disetujui oleh Kementerian Keuangan jauh dari nilai yang diajukan.

Masih terkait anggaran, situasi lebih miris dialami oleh daerah. Dia menyontohkan anggaran penanggulangan bencana di Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara. Daerah tersebut berada di jalur subduksi, yang rawan akan gempa, tsunami, dan angin siklon tropis,

Sayangnya kerawanan itu tidak diimbangi dengan politik anggaran yang memadai. Kabupaten Talaud hanya memiliki anggaran pra bencanasekitar Rp200 juta atau sekitar 0,002 persen dari APBD daerah tersebut.

"Mau buat apa, buat pejabatanya bolak-balik ke Jakarta saja sudah habis," keluh Sutopo.(plt)

tag: #bencana-alam  #bnpb  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Fraksi PKS Terus Berjuang Untuk Kesejahteraan dan Perlindungan Buruh

Oleh Sahlan Ake
pada hari Rabu, 01 Mei 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini mengucapkan selamat Hari Buruh dan berharap agar kebijakan negara semakin menyejahterakan dan melindungi pekerja baik di dalam maupun ...
Berita

Nurhayati Effendi Berharap Hubungan Buruh dengan Pengusaha Makin Harmonis

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Anggota Komisi IX DPR RI Nurhayati Effendi berharap hubungan harmonis antara pekerja dengan pengusaha dapat terwujud pada momen peringatan Hari Buruh Nasional atau May Day ...