Jakarta
Oleh Alfian Risfil pada hari Kamis, 21 Mar 2019 - 16:00:43 WIB
Bagikan Berita ini :

Fokus Sehatkan Perusahaan, PT Jaktour Butuh Suntikan PMD

tscom_news_photo_1553158957.jpg
Direktur Utama PT Jaktour, Geraard Jeffrey Zacharias Rantung, MBA di acara Media Gathering PT Jakarta Tourisindo (Jaktour Group), di Grand Cempaka Resort & Convention, Cipayung, Bogor, Jawa Barat, Rabu (20/3/2019). (Sumber foto : TeropongSenayan.dok)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Pemprov DKI Jakarta dibawah kepemimpinan Gubernur DKI Anies Bswedan berkomitmen segera membenahi sejumlah badan usaha milik daerah (BUMD) DKI yang tak menguntungkan.

Salah satunya adalahPT Jakarta Tourisindo (Jaktour Group), perusahaan yang bergerak dalam bisnis pariwisata danperhotelan. Saat ini, perusahaan plat merah itu mengelola 6 (enam) buah hotel di Jakarta dan Bogor.

Dibawah komando Direktur Utama, Geraard Jeffrey Zacharias Rantung, MBA, Jaktour Group perlahan-lahan mulai melakukan berbagai transformasi, dengan merambah bisnis pariwisata dan turing atau perjalanan.

"Sesuai arahan Pak Gubernur, Jaktour harus segera bertransformasi terhadap peluang-peluang usaha di luar kamar hotel.Arah pengembangan Jaktour kami desain 20 tahun. Tahap pertama, 2018-2022 kami fokus pada tahap penyehatan perusahaan," kata Jeffrey dalam kegiatan Media Gathering PT Jakarta Tourisindo (Jaktour Group), di Grand Cempaka Resort & Convention, Cipayung, Bogor, Jawa Barat, Rabu (20/3/2019).

Upaya penyehatan ini diantaranya dilakukan denganterus melakukan penyehatan finansial, sumber daya manusia (SDM) dan manajemen.

"Kami tidak mau menyandang predikat sebagai BUMD yang terus menerus merugi. Alhamdulillah, tahun 2018 lalu, kamimampu memangkas kerugian perusahaan sebesar Rp 4,2 miliar dari total kerugian sebesar Rp 19,7 miliar pada 2017," papar Jeffrey.

Jeffrey mengaku,optimisdengan kerja keras yang diiringi dengan pembaruan jajaran direksi dan komisaris sertarebrandingperusahaan yang telah dilakukan sejak akhir 2017, pihaknyadapat menyelesaikan sisa kerugian perusahaan sebesar Rp 15,5 miliar dalam waktu tiga tahun.

“Kami optimistis, pada tahun 2021, di kuartal satu atau kedua, kami sudah bisa nol kerugian. Jadi, kami saat inibaru berusaha mengurangi kerugian. Sampai pada kondisi tidak untung dan tidak rugi juga," jelas dia.

Jeffrey mengungkapkan, PT Jaktour mulai merugi sejak tahun 2016. Dari hasil evaluasinya saat awal masuk menjadi Dirut PT Jaktour pada Agustus 2017, dia mencatat, setidaknya ada tiga hal yang menyebabkan perusahaan merugi.

Pertama,dikarenakan fasilitas hotel dan resort yang dimiliki perusahaan sudah tidak mampu bersaing dengan swasta.

“Itu pertama. Alat produksi kami tidak mampu bersaing dengan swasta. Kedua, adanya mis manajemen. Artinya, pola manajemen yang diterapkan selam ini tidak efektif dan tepat. Sehingga berdampak pada kemampuan perusahaan untuk menghasilkan atau produksi sesuai,” ujar Jeffrey.

Dicontohkannya, sistem operasional yang masih manual sementara hotel atau resort swasta lainnya sudah serbaonlinedengan teknologi tinggi. Lalu standar operasi prosedur (SOP) yang tidak dijalankan dan standar modul perhotelan tidak terpantau atau dievaluasi.

“Seperti di Hotel Grand Cempaka, kami tidak puas dengan pelayanan yang diberikan. Padahal hotel ini termasuk standar hotel bintang empat,” ungkapnya.

Penyebab ketigaperusahan merugi cukup besar, lanjutnya, adanya SDM yang tidak produktif lagi. Hampir 60 persen, SDM yang bekerja di lingkungan hotel dan resort di bawah PT Jaktour sudah berada di usia nonproduktif, yakni di atas 45-50 tahun.

“Kami tidak bisa berbohong juga. Ini menjadi salah satu faktor, kami tidak bisa bekerja maksimal. Karena itu, SDM yang ada harus kami bina dan ditingkatkan lagi kinerjanya. Sampai mereka masuk pensiun baru bisa diganti dengan SDM baru. Ini menjadi tantangan kami karena aturan kepegawaian kami, mirip dengan aturan kepegawaian PNS DKI. Karena ini perusahan semi plat merah, BUMD DKI,” terang Jeffrey.

Ditegaskan dia, hasil evaluasi tersebut bukan bermaksud untuk mencari-cari kesalahan manajeman lama."Jadi, ini murni hasil evaluasi yang kami temukansejak pertama masuk," paparnya.

Karena itu, untuk mengatasi masalah tersebut, Jeffrey menyebut, kondisi saat ini pihaknya memerlukan suntikan dana dari Penyertaan Modal Daerah (PMD) dalam APBD DKI.

Dengan PMD itu,perusahaan plat merah itu baru dapat melakukan percepatan pengembangan bisnis yang maksimal untuk menjadikan PT Jaktour perusahaan yang sehat. Bahkan, kedepan bisa menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) kepada Pemda DKI.

“Dengan begitu, insyaallah kami bisa memberikan dividen lagi ke Pemprov DKI, tidak merugi melainkan dapat untung. Bila kerugian itu dinolkan pada tahun 2021, kami yakin ke depan tidak lagi bergantung terhadapdana PMDDKI,” ungkapnya.

Komisaris Ikut Turun Gunug

Dalam kesempatan yang sama,komisaris baru PT Jaktour, Budi Siswanto bertekad untuk menyulap enam hotel milik PT Jaktour yang berdaya saing.

Bahkan, beberapa bulan terkahir dirinya ikut "turun gunung" dengan melakukan langkah jemput bola dalam menggaet pelanggan atau pengunjung hotel. Hal ini merupakanupaya peningkatan pemasukan agar perusahaan tidak terus merugi.

“Kami juga sudah menghadap Sekda DKI meminta agar kegiatan dan rapat-rapat SKPD dapat memanfaatkan hotel-hotel yang kami sendiri, baik yang di Jakarta maupun yang di Bogor," katanya.

Budi mengaku, pihaknya juga sudah mulai aktif mengajak sejumlah SKPD jika punya kegiatan massal di luar kantor menggunakan hotel milik Jaktour.

Alhamdulillah, sudah ada beberapa SKPD yang memakai fasilitas kami, contohnya Satpol PP dan Kesbangpol mulaimenggunakan function hall di Grand Cempaka Bussiness Hotel di Jl Soeprapto, Cempaka Putih,” ucap Budi.

"Dengan begitu, maka uang akomodasi yang keluar dari para SKPD akan masuk lagi ke Pemprov, ibaratnya dari kantong kanan ke kiri,” jelas Budi.

Berikut enam (6) hotel yang dikelola PT Jaktour,yaitu: Grand Cempaka Business Hotel, d’Arcici Al-Hijra Hotel Cempaka Putih, d’Arcici HotelSunter, d’Arcici Hotel Plumpang, C’One HotelCempaka Putih dan C’One Hotel Pulomas serta 1(satu) buah hotel di Cipayung – Puncak, Bogor yaitu: Grand Cempaka Resort & Convention danjuga mengelola 2 (dua) properti lain di Jakartayaitu: d’Arcici Sport Center, Rawasari dan C’OnePlaza, Cempaka Putih. (Alf)

tag: #pemprov-dki  #dki-jakarta  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Jakarta Lainnya
Jakarta

Mahasiswa Kecewa dengan Sikap KPK: Ancam Akan Lapor ke Jokowi

Oleh Sahlan Ake
pada hari Rabu, 10 Agu 2022
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Menggugat kembali melakukan aksi di depan Kantor Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas). Massa aksi ...
Jakarta

Muncul Nama Heru Budi Hartono Pengganti Anies Baswedan, Siapa Dia?

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan habis masa jabatan pada 16 Oktober 2022. Mengingat Pilkada baru digelar 2024, posisi Anies akan diisi oleh penjabat ...