Berita
Oleh Ferdiansyah pada hari Jumat, 19 Apr 2019 - 23:32:42 WIB
Bagikan Berita ini :

Kasus Dugaan Penggelembungan Suara Jokowi, KPU Ngaku Salah Input

tscom_news_photo_1555691562.jpg
Ilustrasi (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Proses perhitungan KPU banjir kritik dari pendukung Prabowo-Sandi. Pasalnya, input data dari formulir C1 ke wabsite KPU belakangan kepergok banyak yang salah.

Namun, anehnya semua kesalahan input itu menguntungkan paslon petahana Jokowi-Ma"ruf karena perolehan suara pasangan 01 itu banyak yang ditambah. Sementara perolehan suara paslon nomor 02 Prabowo-Sandi banyak dikurangi.

Bukti dugaan penggelembungan suara paslon Jokowi-Ma"ruf di sejumlah TPS itu viral di media sosial. Watganet pun ribut.

Salah satunya, Partai Gerindra melalui akun Twitternya @Gerindra mengunggah adanya perbedaan hasil perolehan suara di sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) dengan yang diunggah di situs KPU.

Dalam akun twitter Partai Gerindra, admin menuliskan bahwa suara Jokowi-Ma"ruf di mark up dari 47 suara menjadi 180 suara. Sementara untuk pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno yang semula 162 suara dipotong menjadi 56 suara.

"Suara 01, 47 di mark up jadi 180. Suara 02, 162 di diskon menjadi 56. Mantap @KPU_ID," tulis admin Partai Gerindra, Jumat (19/4/2019)

Terpisah, Ketua KPU Jakarta Timur, Wage Wardana mengakui ada kesalahan dalam proses penghitungan data melalui form C1 yang dilakukan KPU.

Sebab, diketahui, ada data yang tidak akurat antara form C1 yang diunggah dengan input penghitungan suara yang dilakukan di website KPU.

Kasus ini terjadi di TPS 093, Kelurahan Bidara Cina, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur. Dimana dalam scan C1 yang diunggah, suara Jokowi-Ma"ruf 47, sementara Prabowo-Sandi 162 suara.

Tapi, dalam data yang diinput KPU, suara Jokowi-Ma"ruf naik menjadi 180, untuk Prabowo-Sandi menyusut jadi 56 suara. Hal inipun ramai diperbincangkan di sosial media.

"Ada kesalahan kirim alamat kelurahan. Sama-sama nomor TPS 93, tapi beda kelurahan," kata Wage, Jumat (19/4/2019).

Wage menjelaskan, data yang diinput ternyata berasal dari Kelurahan Cipinang Cempedak. Sementara unggahan form C1 berasal dari Bidara Cina.

"Yang terinput di TPS 93 Bidara Cina adalah TPS 93 Kelurahan Cipinang Cempedak, Jatinegara. Akan dikoreksi," ujar Wage. (Alf)

tag: #pilpres-2019  #kpu  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Bacakan Eksepsi, Penasehat Hukum Robby Messa Sebut Dakwaan JPU Kabur Minta Kliennya Dibebaskan

Oleh Sahlan Ake
pada hari Selasa, 23 Apr 2024
MEDAN (TEROPONGSENAYAN) --Tim penasehat hukum terdakwa Robby Messa Nura, satu dari dua terdakwa kasus dugaan korupsi pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) Covid-19 tahun 2020 yang merugikan keuangan ...
Berita

Ketum SOKSI Apresiasi Putusan MK dan Ucapkan Selamat Kepada Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional SOKSI. Ir. Ali Wongso Sinaga mengapresiasi tinggi amar putusan MK yang menolak permohonan gugatan Paslon 01 Anies -Amin dan Paslon 03 ...