JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) – Setelah kesehatan dan ekonomi terdampak oleh virus Corona, wabah virus Corona juga mulai merembet ke dunia politik. Cina kini menuding militer Amerika Serikat (AS) “melakukan konspirasi” dengan menyelundupkan virus Corona ke Wuhan, kota yang pertama terkena wabah COVID-19.
Pernyataan itu dikeluarkan oleh juru bicara Kementerian luar negeri (Kemenlu) Cina Zhao Lijian. Dalam beberapa tweetnya, ia menduga bahwa salah satu intelijen negeri Paman Sam, membawa virus ke sana.
Zhao berani omong begitu lantaran pada Oktober 2019, sebulan sebelum munculnya penyakit mematikan itu di Wuhan, berlangsung pertemuan militer Dunia yang dihadiri 100 negara, termasuk AS.
“Kapan pasien nol dimulai di AS? Berapa banyak orang yang terinfeksi? Apa nama rumah sakit itu? Mungkin Angkatan Darat AS yang membawa epidemi ke Wuhan,” ujar Zhao dalam cuitannya di Weibo, media sosial mirip twitter di Cina, yang dikutip oleh situs the Guardian (14/3/2020).Cuitannya sudah dibaca 4,7 juta orang Weibo.
Ia kemudian menindaklanjuti dengan tweet lain yang mendesak 284.000 pengikutnya untuk berbagi artikel dengan alasan bahwa virus itu berasal dari AS. Itu diposting di situs web yang mempromosikan teori konspirasi, termasuk artikel yang mencerca "Negeri Vaksin" sambil mempertanyakan apakah Osama bin Laden pernah ada.
Sebelumnya di depan wartawan setempat Zhao menjelaskan bahwa belum diketahui asal virus itu sehingga merebak di Wuhan, Cina, hingga ke lebih 118 negara di dunia.
Ia menengarai ada "motif tersembunyi" dalam penyebaran virus itu. Zhao menduga dengan cara itu muncul cap bahwa virus itu berasal dari Cina.
Zhao lalu mengutip ucapan ahli pernapasan setempat Zhong Nanshan yang menegaskan bahwa virus Corona mungkin tidak berasal dari Cina.
Ucapan Zhao bertentangan dengan pernyataan Geng Shuang, juru bicara lain untuk Kemenlu Cina. Pada Jumat (13/3/2020) menyebut bahwa masyarakat internasional, termasuk AS, memiliki pendapat yang berbeda tentang sumber virus.
“Tapi Cina selalu percaya bahwa ini adalah masalah sains yang membutuhkan penilaian profesional dan ilmiah,” ujarnya.