JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Gaya putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka saat melakukan blusukan ke masyarakat dengan menggunakan masker melet dengan menjulurkan lidah dinilai kurang etis.

Hal tersebut diungkapkan oleh Pengamat Politik Dedi Kurnia Syah yang menyebut kalau Gibran menunjukan ketidakdewasaanya dalam berpolitik.

Selain itu, Dedi mengatakan kalau sikap Gibran yang saat hendak diwawancarai oleh salah satu televisi nasional dengan mengenakan masker bergambar karakter bermulut lebar dan gigi tajam di bagian atas dan sedang menjulurkan lidah atau melet tidak etis.

"Ketidakpekaan Gibran membedakan situasi dan kondisi, menandai kedewasaan Gibran prematur," kata Dedi ketika dikonfirmasi, Rabu (24/06/2020).

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) tersebut menuturkan bahwa seharusnya Gibran yang ingin meraih simpati publik di Pilwalkot Solo itu seharusnya lebih bersikap arif dan menjaga integritasnya.

Pasalnya, dengan sikap Gibran yang sedang melakukan pendekatan kepada masyarakat untuk maju di Pilwalkot Solo pada Pilkada serentak 2020 menunjukan ketidakpekaan di kondisi seperti ini.

"Secara personal sah-sah saja, hanya dalam kondisi tertentu seharusnya dapat menyesuaikan," tuturnya.

Dedi Kurnia pun menilai sangat wajar bila banyak publik yang menyoroti kalau sikap Gibran tersebut tidak etis ditambah Gibran sedang berusaha menjadi Tokoh Publik.

"Terlebih ekspresi ketokohan Gibran akan selalu diperhatikan oleh publik. Padahal, itu penting bagi kepemimpinan Gibran jika memang nanti dipercaya memimpin," pungkasnya.