Oleh Rihad pada hari Senin, 19 Okt 2020 - 23:15:37 WIB
Bagikan Berita ini :

Kepercayaan Publik Kepada Partai Demokrat dan PKS Meningkat Pasca Penolakan UU Ciptaker

tscom_news_photo_1603124137.png
Ilustrasi Demokrat dan PKS (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi dua pihak yang paling banyak menerima citra positif dari Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker). Hal itu berdasarkan hasil riset percakapan atau big data di media sosial sejak 3 hingga 13 Oktober 2020. Hal itu dikatakan oleh Associate LP3ES Tomi Satryatomo.

Kepercayaan dan harapan publik terdeteksi pada klaster ini (penolak UU Cipta Kerja). Harapan pada Partai Demokrat lebih besar ketimbang PKS. "Partai Demokrat memperoleh favorabilitas tertinggi dengan popularitas yang juga besar. PKS paling populer, tapi favorabilitasnya di bawah Partai Demokrat," ujar Tomi dalam diskusi yang digelar oleh Lembaga Penelitian, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES), Minggu (18/10/2020).

Akun resmi dari kedua partai juga mendapatkan atensi yang masif dari warganet perihal penolakan Demokrat dan PKS atas disahkannya UU Cipta Kerja. Beberapa nama yang muncul seperti Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid (HNW).

"Kehadiran akun-akun politisi dan institusi penolak RUU menunjukkan mereka melakukan fungsi edukasi (penolakan), dengan posisi sebagai influencer. Sebagai sumber informasi dan mempengaruhi narasi akun lain," ujar Tomi.

Namun, ada narasi yang berbeda dari warganet kepada kedua partai tersebut pada 3 hingga 13 Oktober 2020. Tomi mengatakan, penolakan UU Cipta Kerja yang dikaitkan dengan PKS di media sosial adalah berbasis agama. Sedangkan, untuk Demokrat lebih bersifat umum.

Adapun, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Golkar paling disorot negatif oleh warganet di media sosial terkait UU Cipta Kerja. Golkar menjadi pihak yang paling banyak menerima makian oleh warganet perihal pengesahan UU Cipta Kerja.

Dalam analisis emosional di media sosial, ekspresi kemarahan yang paling banyak diterima oleh partai yang dipimpin oleh Airlangga Hartarto itu.

Berbeda dengan PDIP, di mana ekspresi kemarahan di media sosial tak semasif Golkar. Tetapi, partai berlambang banteng itu justru dikaitkan dengan kata kunci lain, seperti asing, palu, dan Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah.

"Baik PDIP dan Golkar muncul ekspresi kemarahan, kekagetan, dan rasa tak percaya. Kita bisa melihat betapa marahnya netizen kepada kedua partai politik ini di media sosial," ujar Tomi.

tag: #partai-demokrat  #pks  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Lainnya
Berita

UU Perampasan Aset dan BLBI Jadi PR Prabowo-Gibran

Oleh Sahlan Ake
pada hari Jumat, 26 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Presiden dan Wakil Presiden (Wapres) terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka harus melanjutkan agenda pemberantasan korupsi yang sudah dicanangkan ...
Berita

Ketua DPD PAN Ahmad Fauzi Nilai Zulkifli Hasan Layak Lanjutkan Ketum PAN

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua DPD PAN Kabupaten Labuhanbatu Utara sumut Ahmad Fauzi Syahputra menilai, Zulkifli Hasan layak dan pantas untuk kembali menjabat sebagai Ketua Umum (Ketum), PAN ...