Oleh Ariful Hakim pada hari Kamis, 01 Apr 2021 - 07:12:44 WIB
Bagikan Berita ini :

Pendukung ISIS Diserukan Memperbanyak Serangan di Indonesia

tscom_news_photo_1617235964.jpg
Serangan teroris (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)—Serangan terduga teroris di Mabes Polri menguatkan dugaan gelombang baru geliat terorisme di Indonesia, paska serangan gereja di Makassar. Menurut Muh Taufiqurrohman, peneliti senior di Pusat Studi Radikalisme dan Deradikalisasi (PAKAR), pendukung ISISpada hari Senin menggunakan media sosial untuk menyerukan lebih banyak serangan di Indonesia setelah serangan Makassar.

Berdasarkan pantauan PAKAR terhadap closed group di media sosial, Taufiqurrohman mengatakan, seruan tersebut berasal dari grup online di Indonesia dan satu dari Malaysia.

"Mereka juga menyerukan penggunaan bom yang lebih kuat," katanya seperti dikutip dariSouth China Morning Post, Rabu (31/3/21).

Setelah aksi bom bunuh diri itu, tim Densus 88 menggerebek beberapa lokasi di Jawa Barat, Jakarta dan rumah pelaku bom di Makassar.

Setidaknya empat pria ditangkap di Jakarta, meskipun pihak berwenang kemudian mengkonfirmasi bahwa mereka tidak terkait dengan pemboman di Makassar. Menurut Kapolri Listyo Sigit Prabowo penggerebekan di ibu kota juga menemukan 5,5 kg bahan peledak berdaya ledak cukup kuat termasuk triaseton triperoksida, yang sering digunakan oleh ISIS, serta lima bom pipa aktif.


Pada hari Selasa, polisi menangkap tiga wanita yang terkait dengan serangan Makassar. Juru bicara polri Ahmad Ramadhan mengatakan salah satu wanita telah "memotivasi" pelaku bom bunuh diri untuk melakukan jihad, sementara tersangka lainnya adalah saudara ipar salah satu dari mereka.

Menurut Ahmad, tim Densus 88 telah menangkap 94 tersangka teror sejak awal tahun, seraya menambahkan bahwa ini menunjukkan kelompok teroris masih merencanakan serangan di Indonesia.

Lima tersangka lainnya yang diyakini memiliki hubungan dengan penyerang yang ditangkap pada Minggu dan Senin di kota Bima, provinsi Nusa Tenggara Barat.

Dengan penangkapan terakhir, PAKAR memperkirakan saat ini ada 70 anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Sulawesi Selatan. Taufiqurrohman mengatakan serangan teror kemungkinan akan terus berlanjut di kota itu.

"Metode serangan yang mereka sukai adalah pemboman, bukan penusukan, seperti yang bisa kita lihat dengan apa yang terjadi di masa lalu," katanya, menambahkan bahwa anggota kelompok cenderung memilih bom karena menyebabkan lebih banyak korban dan menjadi berita utama.

tag: #terorisme  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement