Oleh Rihad pada hari Rabu, 14 Apr 2021 - 11:02:45 WIB
Bagikan Berita ini :

Ramadhan dan Lebaran Belum Bisa Pulihkan Industri Ritel

tscom_news_photo_1618372965.png
Kondisi mall (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Ekonomi Senior Institute for Development of Economic and Finance (INDEF), Enny Sri Hartati menilai momentum Ramadhan dan lebaran tahun ini belum cukup menjadi kunci pemulihan ekonomi. "Kunci pemulihan ekonomi adalah peningkatan daya beli masyarakat yang tentu tergantung kembalinya aktivitas sektor rill, lapangan pekerjaan," jelasnya.

Menurut Enny berpendapat, orang yang keluar rumah dan pergi ke pusat perbelanjaan sebagian besar bukan untuk belanja, tetapi untuk melepas penat saja.

"Orang sudah mulai datang ke pusat perbelanjaan, tetapi geliat konsumsinya atau peningkatan permintaannya belum sebesar dalam kondisi normal karena daya belum pulih," kata Enny.

Dewan Penasehat Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo), Tutum Rahanta mengatakan pada puasa dan lebaran yang masuk tahun kedua sejak pandemi, seharusnya bisa menjadi momentum untuk perbaikan bagi pusat perbelanjaan.

"Sebelum ada larangan mudik, kami kira tahun ini betul-betul bisa menjadi momentum untuk kita memperbaiki kinerja karena mall di daerah boleh tetap buka. Tetapi dengan adanya pelarangan mudik, akhirnya sedikit terganggu," katanya, Selasa (13/4).

Tutum menegaskan, pada momentum Ramadhan tahun ini, bisa lebih baik dari tahun lalu karena pusat perbelanjaan boleh dibuka dengan kapasitas 50%. "Tetapi apakah bisa mengembalikan omzet sebelum pandemi? Tentu jauh," kata Tutum.

Maka dari itu, Tutum melihat meskipun sudah ada pelonggaran tetap masih terbatas sehingga pusat perbelanjaan juga tidak bisa full 50%.

Tutum melihat, sektor food and beverage (F&B) di pusat perbelanjaan akan lebih cepat pulih dibandingkan dengan ritel fesyen. Saat ini masyarakat mulai cenderung bosan setahun memasak di rumah sehingga banyak yang sudah berani kumpul dengan keluarga dan teman untuk makan di luar.

Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Alphonzus Widjaja menjelaskan tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan pada saat menjelang dan pada saat Idul Fitri tahun 2021 nanti tidak akan ada peningkatan yang sangat signifikan.

Menurutnya, proses pelaksanaan vaksinasi untuk masyarakat umum rencananya baru akan dimulai paling cepat pada triwulan III tahun 2021. "Kunci dalam hal peningkatan kunjungan ke Pusat Perbelanjaan adalah vaksinasi untuk masyarakat umum," jelasnya..

Menurut Alphon, vaksinasi untuk masyarakat umum belum dilaksanakan maka hampir dapat dipastikan tidak dapat diberlakukan pelonggaran. Tingkat kunjungan dan tingkat penjualan pada bulan Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini akan lebih tinggi dari tahun lalu tapi tidak akan terjadi peningkatan yang signifikan.

Tingkat kunjungan ke Pusat Perbelanjaan pada saat Idul Fitri 2020 yang lalu hanya naik sekitar 20% dibandingkan dengan hari biasa pada tahun 2020 yang lalu. Diperkirakan tingkat kunjungan ke Pusat Perbelanjaan pada Idul Fitri tahun 2021 ini akan meningkat sekitar 30% - 40% dibandingkan dengan Idul Fitri tahun 2020 lalu.

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement