JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Bank DKI menyatakan digitalisasi layanan bagi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sangat penting. Digitalisasi akan membuat UMKM mampu bertahan dan bangkit dari situasi ketidakpastian.
Pemimpin Divisi Komunikasi Bisnis Bank DKI Edy Supriyadi mengatakan bank telah membangun ekosistem finansial digital yang terpadu dengan konsep 3 S yaitu smart, simple, dan secure bagi UMKM.
Ia mengatakan layanan digitalisasi ini salah satunya menyasar pedagang pasar dan pedagang kaki lima khususnya yang berada dalam naungan Pasar Jaya serta Pemerintah Provinsi DKI agar mudah mendapatkan transaksi nontunai.
"Sejumlah layanan digital yang dikembangkan terkait hal tersebut yaitu membangun Agen Laku Pandai, pengelolaan keuangan, UMKM go digital, dan kartu pedagang," katanya dalam sebuah diskusi di Jakarta Senin (10/5).
Menurut Edy, layanan channel digital Bank DKI ini tidak hanya dipersiapkan agar mendukung kegiatan usaha UMKM serta melayani pelanggan, namun juga meningkatkan pendapatan bagi UMKM yang bekerja sama dengan bank.
Sementara itu, Ketua Kadin DKI Jakarta Diana Dewi menambahkan saat ini jumlah UMKM telah mencapai sekitar 64 juta, dengan sumbangan kepada PDB mencapai 63 persen PDB serta menyerap 96,99 persen tenaga kerja.
Meski demikian, hanya ada sekitar 8 juta UMKM yang memiliki dan menggunakan platform digital, sehingga tidak mampu bertahan dan harus menutup usaha dalam masa sulit seperti sekarang.
"Dari pengamatan kami, beberapa UMKM yang dapat bertahan adalah yang mampu beradaptasi terhadap perubahan perilaku masyarakat dan dan memasuki ekosistem digital," kata Diana.
Menurut dia, saat ini potensi penggunaan teknologi digital sangat besar mengingat 93 persen masyarakat selalu mencari produk dengan mesin penelusur secara daring.
"Untuk membuat UMKM kita naik kelas, kita harus membimbing mereka untuk go digital. Strategi ini juga paling mumpuni untuk membangkitkan kembali UMUM di masa pandemi dan mengembalikan UMKM sebagai tulang punggung perekonomian," katanya.