JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Peneliti anggaran dari Centre for Budget Analisys (CBA) Uchok Sky Khadafi mengatakan bahwa Presiden Jokowi salah merekrut pembantu-pembantunya di Kabinet Kerja. Hal ini diketahui setelah beberapa anggota Kabinet Kerja berani menghina Jokowi dengan kata-kata yang tidak etis.
"Jangan terlalu menyalahkan menteri tersebut. Salahkan saja Jokowi, karena, salah mengangkat menteri sendiri. Disuruh kerja, malahan kerjanya menghina presiden," kata Uchok di Jakarta, Rabu (8/7/2015).
Kondisi semacam ini diakuinya juga tidak terlepas dari manuver-manuver politik yang ingin berada di lingkaran kekuasaan.
"Ini lagi masuk tahap saling intrik antara pejabat negara dan politisi lantaran masuk proses reshuffle kabinet Jokowi. Siapa yang kalah dalam intrik-mengintrik berarti tidak akan jadi menteri lagi," terang dia.
Baca juga :Tulis Kepanjangan BIN Salah, Kemsetneg Minta Maaf
Padahal adanya konflik kepentingan elit politik tersebut berdampak pada harga-harga barang naik, rakyat tambah miskin, dan ekonomi lagi mau terjun bebas atau negara menuju kebangkrutan. Sayangnya saat ini pejabat negara dan politisi seolah tidak memedulikannya. Hal itu pun menjadi alasan kenapa Jokowi sering dihina anak buahnya sendiri.
"Yang penting untuk saat ini, sampai terjadi reshuffle, pejabat negara dan politisi mengutamakan individual dulu, dengan cara mempertahankan diri sambil melakukan intrik atau serangan balasan kepada musuh musuh politik yang ingin menjatuhkannya di depan publik," sindir dia.
Alasan lain, ada beberapa menteri yang berani hina Jokowi karena Jokowi sebagai presiden tidak berani tegas kepada bawahannya.
"Di sini kapasitas Jokowi dalam kepepimpinan sangat lemah, sehingga gampang dihina oleh menterinya sendiri," paparnya. (iy)