Berita
Oleh Syamsul Bachtiar pada hari Senin, 05 Des 2016 - 13:56:14 WIB
Bagikan Berita ini :

Inilah 10 Perbedaan Aksi 212 dan 412

55BEDAAKSI.jpg
(Kiri) Aksi Kita Indonesia, Minggu (4/12/2016), (Kanan) Aksi Umat Islam, Jumat (2/12/2016) (Sumber foto : Ilustrasi Teropongsenayan)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Politisi dari Partai Gerindra Sodik Mudjahid memberikan sejumlah catatan mengenai Aksi 2 Desember 2016 (212) dan Aksi 4 Desember 2016 (412).

Sodik yang juga menjabat Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI itu mengatakan bahwa setidaknya ada 10 perbedaan dalam pelaksanaan kedua aksi tersebut.

Adapun kesepuluh perbedaan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Aksi 212 atas kesadaran masyarakat, sehingga mereka berangkat dengan biaya sendiri.

2. Aksi 212 bukan demo politik, tapi murni demo tuntutan hukum atas pelecehan agama.

3. Aksi 212 didukung masyarakat, buktinya banyak yang nyumbang infaq dan sodakoh sukarela untuk peserta aksi.

4. Aksi 212 berjalan sangat tertib dan bersih, tidak ada sampah dan tidak ada taman yang terinjak.

5. Aksi 212 tidak ada pelanggaran mobilisasi peserta yang terlarang Undang-Undang sepert mobilisasi birokrasi yang harusnya netral, tidak terlibat aksi politik.

6. Aksi 212 tidak melanggar Pergub (Peraturan Gubernur) soal CFD (Car Free Day) yang tidak boleh digunakan untuk aksi nuansa politik.

7. Aksi 212 banyak dipersulit pemerintah terutama polri (larangan kepada perusahaan angkutan, hadangan di jalan, dan lain-lain). Sedangkan Aksi 412 difasilitasi.

8. Aksi 212, peserta membiayai sendiri dan peserta sedekah untuk panitia. Aksi 412, panitia membayar kepada peserta.

9. Aksi 212, berlangsung damai antara peserta, menangis terharu, dan saling berpelukan. Aksi 412 berakhir dengan saling menyalahkan, bahkan ada adu jotos antar pemimpin Aksi 412.

10. Aksi 212 dipimpin oleh tokoh-tokoh yang jarang bicara konstitusi, nasionalisme, idealisme, bela NKRI dan lain-lain. Tapi Aksinya sangat konstitusional dan sangat pro NKRI.

Aksi 412 dipimpin oleh pemimpin yang banyak bicara soal konstitusi, NKRI dan lain-lain. Tapi prakteknya banyak melanggar konstitusi dan memecah belah rakyat dan mengancam NKRI. (icl)

tag: #aksi-bela-islam-iii  #bhineka-tunggal-ika  #islam-menggugat-ahok  #lawan-ahok  #partai-gerindra  #penistaan-agama  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Soal Bahlil Ingin Beri Izin Tambang ke Ormas, Sartono Hutomo: Jangan Buru-buru

Oleh Fath
pada hari Selasa, 07 Mei 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI angkat bicara perlihal rencana Menteri Investasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia untuk ...
Berita

Marwan Cik Asan Ingatkan Pemerintah Waspadai Perlambatan Pertumbuhan Ekonomi 2024

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Anggota Komisi XI DPR RI dari Partai Demokrat, Marwan Cik Asan mengingatkan pemerintah agar mewaspadai perlambatan pertumbuhan ekonomi tahun 2024. Karena meskipun angka ...