JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Kendati menyetujui premium tidak disubsidi dalam RAPBN 2015, namun Komisi VII tetap ngotot melanjutnya pembentukan Panitia Kerja (Panja) Minyak dan Gas (Migas).
"Kalau Panja Migas ini kan konteksnya sangat luas mulai dari hulu sampai hilir, tidak hanya untuk BBM subsidi premium saja. Kalau hanya mengawasi BBM namanya Panja BBM," cetus Mulyadi, Wakil Ketua Komisi VII di komplek, Senayan, Selasa (3/2/2015).
Menurut Mulyadi Panja Migas bertujuan untuk mendalami dan mengetahui duduk perkara terjadinya perubahan premium jenis RON 88 menjadi RON 92 yang dilakukan pemerintah. Sebab, perubahan ini memiliki implikasi besar. Baik untuk masyarakat maupun belanja negara.
"Kita awasi perubahan RON 88 ke RON 92 ini. Pemeritah berencana dalam dua tahun ini, tapi saya kira tidak perlu waktu lama-lama untuk menghapus RON 88 ini," kata Mulyadi, politisi Partai Demokrat ini.
Menurut Mulyadi dengan pembentukan Panja Migas akan memprioritaskan obyek materi yang akan didalami. Pilihannya bisa mulai dari hulu hingga hilir migas. Keputusannya akan ditentukan dalam rapat internal Komisi VII.(ris)