TANGSEL (TEROPONGSENAYAN) -- Wakil Walikota (Wawali) Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie menyambut kunjungan kerja (Kunker) pimpinan dan anggota Komisi X DPR RI di Gedung Pusat Pemerintahan Kota Tangsel, Kecamatan Ciputat, Selasa (21/5/ 2019).
Wakil Ketua Komisi X Abdul Fikri Faqih hadir didampingi 15 orang anggotanya dan tujuh orang tenaga ahli serta kesekretariatan. Beberapa diantaranya, Yayuk Basuki, Rinto Subekti, Nursyiwan Soejono, Ferdiansyah, Anita Jacoba, Sallomo Parlindungan Hutabarat, Laila Istiana, serta Toriq Hidayat.
Faqih menuturkan, kedatangannya kali ini bertujuan untuk mendapatkan penjelasan langsung dari pejabat daerah. Khususnya tentang sarana dan prasarana dibidang pendidikan yang ada di Kota Tangsel, serta pengawasan implementasi kebijakan budaya lokal dan upaya kemajuan kebudayaan.
“Tujuan spesifik ini dapatkan masukan data faktual, nilai kebudayaan lokal sebagai penunjang karakter pendidikan local. Kita juga memantau langsung panitia kerja (panja) pendidikan apa kendala dan mencari solusi dalam peningkatan mutu pendidikan,” tuturnya.
Menurut Faqih, Tangsel sebagai salah satu kota satelit menjadi daerah kunker Komisi X selain Kota Tangerang dan Bogor. Pada tahun ini Komisi X telah mengesahkan tiga undang-undang. Yakni UU Nomor 3 Tahun 2107 tentang Perbukuan, UU Nomor 5 tahun 2017 tentang Kemajuan Kebudayaan dan UU 13 tahun 2018 tentang Serah SImpan Karya Cetak dan Karya Rekam. Selain itu, pihaknya juga tengah mengkaji undang-undang tentang dosen.
“Pada Oktober tahun lalu kita sudah menyetujui anggaran di APBN untuk pendidikan sebesar Rp35,9 triliun. Kita turun ke daerah untuk memastikan implementasi kebijakan tepat sasaran,” tuturnya.
Di tempat yang sama, Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie menjelaskan, kondisi kota penyangga DKI Jakarta ini. Seperti kondisi infrastruktur, kesehatan, kesejahteraan masyarakat serta pendidikan. Menurutnya, di bidang pendidikan, Pemkot Tangsel mengalokasi anggaran pendidikan sebesar Rp 375 Miliar.
“Tiap tahun anggaran untuk pendidikan naik. Meskipun masih ada angka pengangguran sebesar enam persen. Tetapi, paling rendah di Banten,” jelasnya. (plt)