JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Buntut kericuhan antara massa yang mengatasnamakan Gerakan Kedaulatan Rakyat atau yang dikenal dengan Aksi 22 Mei dengan aparat gabungan TNI/Polri di Jakarta, pasca pengumuman hasil penghitungan suara Pemilu serentak 2019 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), sebanyak 6 orang meninggal dunia, 200-an orang mengalami luka-luka.
Bahkan, pihak Rumah Sakit Budi Kemuliaan membenarkan ada korban tewas akibat tertembak dibagian dada saat kerusuhan di depan Pasar Blok A Tanah Abang. Korban tewas itu bernama Farhan Syafero (30) beralamat tinggal di Kampung Rawakalong, Kelurahan Grogol, Kota Depok.
Menanggapi peristiwa tersebut, Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah yang dihubungi via telpon, Rabu (22/5/2019) mengatakan kalau dirinya sudah mengingatkan kepada aparat untuk tidak menggunakan kekerasan dalam menghadapi massa pengunjuk rasa, apalagi sampai menggunakan peluru tajam.
"Saya sudah ingatkan lama, jangan salah membaca massa. Jangan anggap remeh, tapi bacalah dengan hati yang bersih, jangan pernah berniat memakai kekerasan," ucapnya.
Penggunaan peluru tajam, lanjut inisiator Gerakan Arah Baru Indonesa (GABRI) itu, harus segera di-investigasi dan dibuka ke seluruh dunia. Sebab kalau tidak, Indonesia bisa kena delik kejahatan Hak Asasi Manusia (HAM) seperti 1998 dan setelahnya yakni Trisakti dan Semanggi.
"Aparat harus fokus selamatkan nyawa, sekali lagi nyawa. Jadi saya mohoh aparat menahan diri, tidak terpancing," imbuh Fahri Hamzah.
Seperti diketahui, bentrok antara massa demo di Bawaslu dan polisi terjadi semalam. Polisi bertindak lantaran massa bertindak anarkistis dan tidak mau dibubarkan hingga dini hari.
Selain itu, ada massa yang membuat keributan di dekat markas Brimob di Petamburan. Pagi ini, sekelompok massa bertindak anarkistis di sekitar Tanah Abang.
Namun, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono memastikan kalau tidak menggunakan peluru tajam dalam menghalau massa.
"Polisi tidak ada yang pakai peluru tajam," tegas Argo Yuwono saat dimintai konfirmasi wartawan, Rabu (22/5/2019). (Bara)