Berita
Oleh Fitriani pada hari Minggu, 02 Jun 2019 - 06:00:00 WIB
Bagikan Berita ini :

Natalius Pigai: Telah Terjadi Keretakan di Tubuh Kabinet Jokowi

tscom_news_photo_1559428280.jpeg
(Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai, menyebut saat ini telah terjadi fragmentasi (perpecahan) di tubuh Kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi), dalam menanggapi situasi politik nasional saat ini sangat krusial.

Seperti yang nampak pada sikap perbedaan pandangan politik yang terjadi antara, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjatian, dan juga Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu.

"Perbedaan pandangan terkait situasi politik yang ada saat ini sangat berbahaya. Ingat bahwa keretakan pertama itu dimulai dari keretakan ditingkat elit kabinet. Biasanya kita lihat diperistiwa tahun 1965, peristiwa 1998," kata Pigai, kepada TeropongSenayan, saat dihubungi melalui sambungan telfon, pada Sabtu (01/6/2019).

Berbeda dengan Wiranto dan Moeldoko, Luhut Binsar Panjatian, menurut Pigai, Menhan Ryamizard Ryacudu, sangat mencerminkan perasaan Megawati. Terlebih, dahulu kala, ayah Ryamizard Ryacudu merupakan orang yang sangat dekat dengan Ir. Soekarno, dan sekarang Ryamizard Ryacudu juga orang yang paling dekat dengan Megawati.

"Jadi, jika dilihat dari ini yang dilontarkan oleh
Ryamizard Ryacudu itu adalah adanya sebuah gejolak batin, perasaan yang sebenarnya tidak menginginkan situasi seperti yang dilakukan oleh Wiranto, oleh Moeldoko oleh Luhut, termasuk juga oleh Pak Jokowi," paparnya.

Seperti diketahui, dalam menanggapi insiden 21-22 Mei 2019, Ryamizard Ryacudu berbeda dengan yang menteri dan pejabat lainnya. Ia dengan tegas mengatakan bahwa tidak ada yang ditargetkan untuk dibunuh, termasuk Wiranto.

"Ryamizard Ryacudu berani melontarkan sebuah pendapat di dalam situasi politik nasional yang sangat krusial, artinya pernyataan Ryamizard Ryacudu itu adalah sedikit menentang Presiden, yang ke dua, adalah merusak tata hubungan antar lembaga di dalam. Berarti Ryamizard Ryacudu bukan orang sembarang, bahwa dibelakangnya ada orang kuat yaitu ibu Megawati," ungkapnya.

"Kalau itu ingin digambarkan, maka, menurut saya Megawati tidak suka dengan Wiranto, Moeldoko, Luhut dan Juga mungkin bisa berimbas pada Jokowi," pungkas Pigai. (Bara)

tag: #jokowi  #komnas-ham  #pilpres-2019  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Aksi Damai GPKR di Gedung Mahkamah Konstitusi untuk Menegakkan Kedaulatan Rakyat

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 28 Mar 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Dengan semangat perjuangan tanpa titik kembali, hari ini Kamis 28 Maret 2024, Gerakan Penegak Kedaulatan Rakyat (GPKR) akan kembali menggelar aksi damai bertempat di ...
Berita

KPK Diminta Jelaskan Alasan Periksa Shanty Alda di Kasus Dugaan Korupsi Abdul Gani Kasuba

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mantan Penyidik KPK, Yudi Purnomo mengatakan Penyidik KPK harus transparan dalam menangani perkara dugaan korupsi yang menyeret Gubernur Maluku Utara nonaktif, Abdul Gani ...