Berita
Oleh Sahlan Ake pada hari Rabu, 12 Jun 2019 - 20:47:08 WIB
Bagikan Berita ini :

PDIP: Ada Upaya Memainkan Politik Kekerasan Ala Amerika Latin di Indonesia

tscom_news_photo_1560347228.jpg
Kerusuhan 22 Mei (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Politikus PDIP Charles Honoris mengatakan, rencana pembunuhan terhadap tokoh-tokoh politik nasional sebagaimana diungkap kepolisian, menunjukkan ada upaya memainkan politik kekerasan oleh segelintir elite.

Dia menyebut, hal itu sebagai operasi politik ala pembunuhan tokoh-tokoh politik di Timur Tengah atau Amerika Latin, sebagai ekspresi ketidakpuasan terhadap proses elektoral yang sudah berjalan.

"Negara tidak boleh membiarkan aksi kekerasan tersebut sebelum terlanjur menjadi lingkaran setan kekerasan dalam perpolitikan Indonesia," kata Charles dalam pesan singkatnya, Rabu (12/6/2019).

Ia mengungkapkan dalam beberapa dekade terakhir, ratusan tokoh politik di Amerika Latin menjadi korban pembunuhan dari lawan politik, kartel narkotika dan kekuatan militer. Tidak sedikit juga tokoh politik di Timur Tengah yang meninggal dunia karena dibunuh, sebut saja pembunuhan mantan PM Lebanon Rafik Hariri, yang membawa negara tersebut kepada tradisi kekerasan yang seakan tak berkesudahan.

"Indonesia tidak memiliki ‘tradisi’ perebutan kekuasaan dengan cara-cara pembunuhan tokoh politik seperti itu. Oleh karenanya, kita sebagai anak bangsa hendaknya bersatu untuk menentang dan tidak memberi ruang sedikitpun terhadap segala bentuk politik kekerasan. Perebutan kekuasaan dalam negara demokratis seperti Indonesia haruslah melalui pemilu," katanya.

Anggota Komisi I DPR RI ini tak lupamengapresiasi kesigapan TNI dan Polri yang telah mencegah terjadinya pembunuhan tokoh-tokoh politik, dan menjadi benteng terdepan NKRI. Kesiapsiagaan TNI-Polri. Menurutnya, dalam menjaga NKRI ini hendaknya juga diikuti dengan sikap elite yang antikekerasan dan mengedepankan cara-cara bermartabat dalam berpolitik.

"Elite politik seharusnya menyadari bahwa kekuasaan bukanlah segalanya, sehingga tidak perlu cara-cara jalanan untuk merebutnya. Sebaliknya, sekeras apapun pemilu sebagai mekanisme perebutan kekuasaan yang sah dalam negara demokratis - tidak boleh membawa Indonesia pada sebuah lingkaran setan kekerasan," jelasAnggota DPR Dapil DKI Jakarta III ini. (Alf)

tag: #pilpres-2019  #pdip  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
PEMPEK GOLDY
advertisement
KURBAN TS -DD 2025
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Soroti Kasus Megakorupsi Poyek Fiktif Telkom Rp 431 M, Legislator: Perampokan Terang-terangan!

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 03 Jul 2025
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam menyoroti soal skandal korupsi proyek fiktif senilai Rp 431 miliar. Menurutnya, kasus megakorupsi di tubuh Telkom ini bukan hanya ...
Berita

Direktur Rumah Sakit Indonesia Tewas Akibat Serangan Israel, Sukamta: Kejahatan yang Luar Biasa

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Al Jazeera melaporkan 67 orang tewas dalm waktu 24 jam (2/7) di Palestina. Dari 67 orang itu, 11 orang yang tewas di antaranya saat menunggu bantuan kemanusiaan. Mereka ...