Berita
Oleh Ferdiansyah pada hari Sabtu, 31 Agu 2019 - 20:51:46 WIB
Bagikan Berita ini :

Ternyata, TNI yang Gugur di Deiyai Papua Diserang Saat Jaga Senjata

tscom_news_photo_1567259506.jpg
Ilustrasi prajurit TNI di Papua (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Seorang anggota TNI gugur dalam peristiwa penyerangan sejumlah massa kepada aparat TNI-Polri di Deiyai, Papua.

Polisi menyebut, anggota TNI itu diserang menggunakan panah saat sedang bertugas menjaga senjata yang disimpan di dalam mobil.

"Rekan kita, satu anggota TNI yang gugur, dia sedang menjaga kendaraan, menjaga senjata yang disimpan dalam kendaraan. Kemudian dilukai dan akhirnya dibacok dengan panah sehingga gugur. Senjatanya dirampas," kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, (29/8/2019) kemarin.

Tito juga menjelaskan, tiga anggotanya dan dua anggota TNI lainnya tertikam anak panah di bagian leher dan punggung. Tito mengaitkan penyerangan tersebut dengan keberadaan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Deiyai, Papua.

"Kita tahu bahwa di sana ada kelompok bersenjata kita tahu. Ini kelompok yang berasal dari Paniai, rupanya mereka sembunyi di balik massa ini dan melakukan penyerangan kepada petugas," ucap Tito.

Tito menerangkan, anggota Polri membela diri dengan menembakkan peluru karet ke arah massa penyerang. Salah satu penyerang ditembak kakinya.

"Petugas yang ada kemudian melakukan pembelaan diri menggunakan, saya dengar, menggunakan peluru karet sehingga ada juga yang terkena bagian kakinya," jelas Tito.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dddi Prasetyo menyatakan ada 10 pucuk senjata yang dirampas massa perusuh. "Sepuluh pucuk (yang dirampas KKB)," ujar Dedi saat dimintai konfirmasi terpisah.

Peristiwa penyerangan terhadap TNI-Polri terjadi di Deiyai, Papua, Rabu (28/8), pukul 14.00 WIT. Penyerangan terjadi saat TNI-Polri sedang mengawal aksi demonstrasi damai di depan kantor bupati setempat. Namun tiba-tiba ada massa dalam jumlah besar melakukan keonaran.

Daftar Aparat TNI/Polri Korban Panah

Selain satu anggota TNI yang gugur, ada enam anggota TNI-Polri yang terluka akibat panah dan bacokan saat bertugas di sana.

"Dari penyerangan yang dilakukan oleh massa pendemo tersebut mengakibatkan 4 anggota Polri terluka, 2 anggota TNI terluka, dan 1 anggota TNI meninggal dunia," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo, (28/8/2019).

Penyerangan itu disebut terjadi saat aparat mengamankan aksi massa. Polisi menduga penyerang itu dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB).

"Penyerangnya diduga terindikasi kelompok KKB," ujarnya.

Dedi menjelaskan massa di Deiyai menuntut bupati menyetujui referendum. Saat proses negosiasi berlangsung, tiba-tiba ada massa lainnya yang datang membawa senjata tajam. Mereka langsung menyerang aparat.

"Pada saat proses negosiasi itu sedang berlangsung, muncul kurang-lebih sekitar ribuan masyarakat dari berbagai macam penjuru dengan membawa sajam dan panah, langsung melakukan penyerangan terhadap aparat keamanan," ucapnya.

Berikut ini identitas aparat yang menjadi korban dari serangan tersebut:

1. Bharada Akmal, luka panah di punggung (BM Papua)

2. Bripda Rifli, luka panah tangan kiri (Polres Paniai)

3. Bripda Dedi, luka panah di leher (Polres Paniai)

4. Bripda Sawaki, luka panah di kaki kiri (Polres Paniai)

5. Serka Arif, luka bacok di kepala (Kodim)

6. Sertu Nendra,luka panah di kepala (Kodim)

7. Serda Rikson, meninggal dunia.

(Alf)

tag: #tnipolri  #papua  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement