Oleh Sahlan Ake pada hari Kamis, 03 Okt 2019 - 13:59:52 WIB
Bagikan Berita ini :

Pengamat: Marwah MPR Akan Ternodai Jika Pemilihan Ketua MPR Melalui Voting

tscom_news_photo_1570085992.jpg
Ilustrasi (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Perebutan kursi ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) antara Fraksi Partai Golkar dan Fraksi Partai Gerindra semakin panas. Bahkan, diperkirakan pertarungan akan sampai pada voting bilang musyawarah tidak menyepakati satu nama.

Direktur Eksekutif Lembaga EmrusCorner Emrus Sihombing berpandangan jangan sampai pemilihan Ketua MPR melalui voting.

"Bila melalui voting, maka secara de facto nama Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) telah berubah menjadi majelis pervotingan rakyat (MPR). Tentu ini tidak kita inginkan dan sangat jauh dari keluhuran budaya demokrasi ala ke-Indonesia-an kita. Jadi, penentuan pimpinan MPR-RI harus dan mutlak melalui proses musyawarah. Tidak ada pilihan lain," kata Emrus dalam pesan singkatnya, Kamis (3/10/2019).

Karena itu, kata ia, harus menjadi perhatian serius dari seluruh anggota MPR-RI, bahwa sidang perdana penentuan paket pimpinan MPR-RI ini sekaligus evaluasi awal dari seluruh rakyat Indonesia terhadap semua anggota MPR-RI periode 2019-2024, apakah mereka politisi negarawan atau politisi politikus.

"Jika mereka politisi negarawan, penentuan paket pimpinan MPR-RI harus melalui masyawarah. Sebaliknya bila melalui voting, maka mereka lebih dekat sebagai politisi politikus yaitu orientasi utamanya memperoleh kekuasaan yang seolah mengabaikan bagaimana proses memperoleh kekuasaan itu sendiri," ucapnya.

Alasan lain, kata dia, mengapa tidak boleh voting. Sebab, marwah lembaga Majelis Permusyawaratan Rakyat terletak pada makna yang melekat pada institusi ini yaitu musyawarah.

"Bila penentuan pimpinan MPR-RI yang terjadi melalui voting, disadari atau tidak, maka mereka telah mereduksi hakekat mulia dibentuknya lembaga MPR-RI itu sendiri, sekaligus menunjukkan bahwa anggota MPR-RI telah gagal melakukan peran utamanya yaitu musyawarah," ucap dia.

"Untuk itu, sebelum terlambat, tentukanlah paket pimpinan MPR-RI hanya melalui musyawarah," tambahnya.

Saat ini, hanya ada dua nama yang masih ngotot ingin menjadi Ketua MPR, Partai Golkar mengajukan mantan Ketua DPR periode lalu, Bambang Soesatyo atau akrab disapa Bamsoet. Sementara, Partai Gerindra mencalonkan Ahmad Muzani. (Alf)

tag: #mpr  #partai-golkar  #partai-gerindra  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement