Oleh pamudji pada hari Senin, 04 Nov 2019 - 09:29:29 WIB
Bagikan Berita ini :

Bamsoet Sebut Haluan Negara Menjadi Keniscayaan Bagi Bangsa Indonesia

tscom_news_photo_1572834680.jpg
Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) bersama Presiden Joko Widodo (Sumber foto : ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--
Halauan negara akan menjadi keniscayaan bagi Indonesia untuk menjaga dan memperkuat eksistensi negara kesatuan dan kebhinekaan bangsa.

Oleh karenanya Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengimbau semua elemen masyarakat untuk tidak terburu-buru berpersepsi negatif atas inisiatif merumuskan Garis-garis Besar Halauan Negara (GBHN). Sejatinya, GBHN merefleksikan kearifan negara melihat dan membaca kebutuhan sekarang dan tantangan di masa depan yang akan dihadapi generasi muda.

"Esensi GBHN adalah menetapkan dan menyepakati kehendak atau cita-cita yang ingin diwujudkan bangsa ini dalam beberapa puluh tahun mendatang. Maka, muatan GBHN harus bersumber dari pemikiran, perhitungan, perkiraan dan penetapan target-target oleh semua elemen bangsa melalui dewan perwakilan dan majelis permusyawaratan (MPR/DPR/DPD)," ujar Bamsoet dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Senin (4/11/2019).

Dengan berproses seperti itu, lanjut dia, menjadi jelas bahwa GBHN bukan gagasan atau kehendak personal, dan bukan pula interes kelompok. Bamsoet menambahkan, agar rencana amandemen untuk menghadirkan kembali GBHN dipersepsikan sebagai upaya memperbesar otot MPR untuk sekadar menjadi lembaga tertinggi kembali.

"Urgensi bangsa ini punya GBHN tidak sesederhana itu," kata Bamsoet.

Menurut dia, GBHN tak lebih dari sebuah dokumen yang menetapkan arah dan tujuan masa depan bangsa. Hampir semua bangsa memiliki dokumen serupa GBHN, karena setiap bangsa punya cita-cita dan target. Tiongkok, lanjut dia, berhasil melakukan lompatan besar berkat semangat Gaige Kaifang (reformasi dan keterbukaan) yang digagas pemimpin Tiongkok almarhum Deng Xiao Ping. Gaige Kaifang bisa disebut serupa GBHN.

"Berpijak pada Gaige Kaifang itulah Tiongkok melakukan modernisasi empat pilar, meliputi pembangunan sektor pertanian, sektor industri, pengembangan teknologi dan pembangunan sektor pertahanan. Hasilnya, dari negeri komunis dengan tingkat kemiskinan akut hingga dasawarsa 90-an, Tiongkok kini telah berubah menjadi kekuatan yang menentukan geopolitik dan arah perekonomian global," papar Bamsoet.

Bamsoet menambahkan, draft GBHN yang akan dibahas MPR lebih fokus pada cita-cita dan arah masa depan bangsa. Cakupannya meliputi semua aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Karena itu GBHN haruslah holistik. Menjadi tidak relevan jika orang berbicara GBHN tetapi pijakan berpikirnya politik praktis," ujar Bamsoet. (plt)

tag: #bamsoet  #mpr  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement