JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Ketua Umum Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) Ali Wongso Sinaga menyatakan, pemilihan ketua umum secara musyawarah mufakat akan menghindarkan Partai Golkar dari politik uang.

"Politik uang masih sulit diminimalkan jika voting. Ini ekses demokrasi di era reformasi termasuk dalam pilkada langsung, Pileg proporsional terbuka," kata Ali Wongso saat dihubungi di Jakarta, Minggu (24/11/2019).

Ali mengaku tak mempersoalkan jika Airlangga terpilih secara aklamasi dalam Munas bulan depan. Asal, pemilihan tersebut memenuhi syarat untuk aklamasi.

"Aklamasi itu istilah terhadap calon tunggal. Calon tunggal bisa terjadi karena beberapa kemungkinan. Pertama calon yang memenuhi syarat dukungan minimal 30% hanya 1 orang. Dua, calon yang memenuhi syarat dukungan minimal 30% ada 2 orang atau 3 orang lalu ada musyawarah mufakat menjadi 1 orang atau tunggal. Jika tidak tercapai mufakat, maka dilakukan pemungutan suara terbanyak," ucapnya.

Ali Wongso juga mendorong pemilihan Ketum Golkar dilakukan secara terbuka. Upaya ini juga untuk menghindari adanya tekanan dan politik uang.

"Kita mengelola partai perlu pikiran positif. Apalagi para ketua dan sekretaris DPD I dn DPD II itu adalah para kader yang punya ketokohan dan kedewasaan. Mereka tidak bisa ditekan-tekan siapapun, apalagi di era reformasi seperti sekarang ini. Kalau tertutup, ada pendapat potensi politik uang tinggi," kata dia.

Pada bagian lain, Ali mendorong agar Airlangga Hartarto kembali menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Menurutnya, Airlangga yang saat ini juga merupakan Menteri Perindustrian, sangat cocok dengan visi dan misi Golkar.(plt)