Oleh Ferdiansyah pada hari Senin, 02 Des 2019 - 23:55:22 WIB
Bagikan Berita ini :

Pilkada Langsung Sedot Anggaran Besar, Kemendagri : Pembangunan Daerah Terganggu

tscom_news_photo_1575305722.jpg
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Bahtiar (tengah), Ketua Komisi Pemilihan Umum Arief Budiman (pertama kiri), Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Akmal Malik (kedua kiri), dan Sekretaris Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri I Gede Suratha (kanan) dalam rapat dengar pendapat di Komisi II DPR RI Senayan Jakarta, Senin (2/12/2019) (Sumber foto : Antara)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Kementerian Dalam Negeri kembali mengeluh tentang Pilkada langsung. Seperti diungkapkan Pelaksana tugas Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri, Bahtiar, pilkada langsung menyedot anggaran besar yang mengorbankan daerah. Akibatnya pembangunan daerah tak optimal.

Untuk itu Bahtiar minta kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dapat mengefisiensi biaya penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah langsung. Biaya pilkada langsung mahal menyebabkan pembangunan daerah terganggu.

"Sebenarnya harus ada inovasi memang, walaupun Undang-Undangnya mengatakan (dilaksanakan langsung) begitu. Karena anggarannya besar itu," kata Bahtiar usai rapat dengar pendapat dengan Komisi II DPR RI, Senin (2/12/2019).

Menurut dia, inovasi yang perlu dilakukan dalam rangka efisiensi anggaran, seperti dalam sistem Pencocokan dan Penelitian (Coklit) Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang bisa ditekan menjadi lebih murah.

Ia meminta jangan sampai setiap Pilkada dilaksanakan Pilkada, anggaran selalu membengkak sehingga anggaran pembangunan di daerah menjadi dikorbankan.

"Termasuk coklit itu anggaran besar lho, artinya penyelenggaraan (Pilkada) 2020 ini, kita melakukan langkah-langkah efisiensi melalui perangkat teknis peraturan, misalnya cara Coklit yang murah seperti apa? Cara sosialisasi Pilkada langsung yang murah seperti apa? Begitu," ujar Bahtiar.

Bahtiar mengatakan jika sebaiknya anggaran di daerah tidak semuanya dihabiskan untuk Pilkada langsung tetapi dicari formula agar anggaran tadi bisa disalurkan ke pembangunan kesehatan, pendidikan, jaminan sosial, dan infrastruktur.

"Jangan harap pembangunan di daerah bisa optimal dengan situasi sekarang. Karena mengurus negara ini bukan cuma Pilkada," kata Bahtiar.

Ia mengatakan jika prioritas pemerintah saat ini dalam bidang politik adalah bagaimana menjaring pemimpin-pemimpin yang bersih, membangun sistem akuntabel dan mempercepat perubahan untuk menghadirkan kesejahteraan masyarakat.

Kendati secara teknis, ia menyerahkan kepada Penyelenggara Pemilihan Umum (KPU dan Bawaslu) untuk membuat aturan.

"Penyelenggara bagaimana merekayasa aturan main tetapi dengan cara efisien. Iya, Kemendagri mau mendukung efisiensi pelaksanaan Pilkada serentak," kata Bahtiar.(ant)

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Lainnya
Berita

KPU Undang Presiden Umumkan Pemenang Pilpres 2024

Oleh Sahlan Ake
pada hari Selasa, 23 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI berencana mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menghadiri langsung penetapan pemenang Pilpres 2024. Rencanannya, acara tersebut ...
Berita

Kondisi Anaknya Sungguh Tragis di Tangan Mantan Suaminya, Lisa Tak Kuasa Membendung Airmata

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ini adalah suatu kisah pilu yang dituturkan oleh seorang ibu kandung bernama Lisa yang memiliki seorang putri berinsial GI, dan GI adalah putri keduanya yang telah ...