Banyak dari WNI yang menjalani observasi di Natuna berstatus mahasiswa di Wuhan, China. Mereka merasa lega setelah dua pekan menjalani observasi yang cukup melelahkan. Rasanya senang sudah sampai ke rumah dan berkumpul dengan keluarga masing-masing. Lalu, apa yang mereka harapkan usai dari Natuna?
Yang jelas, Brandy Juan Verrero, salah satu mahasiswa Indonesia di Wuhan tetap ingin kuliah. Selama di Indonesia pun ia ingin tetap belajar.
Ia senang karena proses belajar tetap berlangsung bahkan di tempat observasi di Natuna. "TNI memberikan jaringan wifi," ujarnya dikutip dari Antara.
Tentu saja, Brandy ingin melanjutkan kuliah hingga tuntas di Wuhan. Tapi dia belum tahu kapan hal itu bisa direalisasi. Brandy menunggu keputusan pemerintah saat yang tepat untuk kembali ke China.
Harapan mahasiswa agar bisa tetap belajar mendapat kepastian dari Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia, Muhadjir Effendy. Ia menyatakan, Pemerintah akan melakukan koordinasi untuk memastikan agar para mahasiswa bisa kembali ke Wuhan jika situasinya sudah memungkinkan.
Selama mereka berada di indonesia, mahasiswa tetap bisa belajar melalui jaringan internet. Seperti yang disampaikan oleh Rektor Universitas Negeri Surabaya, Nur Hasan pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pihak universitas di Wuhan terkait dengan model pembelajaran tersebut.
Di hadapan orang tua mahasiswa, dirinya menjamin terkait beasiswa yang didapatkan mahasiswa ketika melakukan studi tersebut. "Untuk beasiswa para orang tua tidak perlu khawatir," katanya. Berita ini tentu saja melegakan orangtua.
Siap Tampung
Jika ada mahasiswa yang tidak ingin kembali ke Wuhan, Rektor Universitas Hasanuddin Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu bahkan siap menampung. tentu dengan syarat bahwa program studi yang diambil di Wuhan tersedia pula di Unhas. "Jika program studi ada di Unhas, kenapa tidak?" katanya.
Berita ini menjadi kabar menggembirakan bagi Hajjah Monra, (50), warga Kelurahan Untia, Makassar, Sulawesi Selatan. Ibu dari Nurul Fadhatussiadah (19) ini berharap pendidikan putrinya bisa dilanjutkan di Indonesia, sekiranya tidak bisa memungkinkan kembali ke Wuhan.
Nurul kuliah di Fakultas Kedokteran di salah satu perguruan tinggi di Kota Wuhan sejak 2018. Putri sulung dari dua bersaudara itu kini sudah menempuh pendidikan di semester III jelang semester IV. Menurut Monra, kuliah Nurul di Wuhan atas biaya sendiri, bukan beasiswa.
Menanggapi hal ini, Wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman mengatakan masalah pendidikan mahasiswa dari China ini akan jadi perhatian khusus Pemprov Sulsel.
Bagaimanapun, semua mahasiswa yang belajar di Wuhan diharapkan jangan sampai terputus di tengah jalan.