Oleh Rihad pada hari Sabtu, 22 Feb 2020 - 19:40:39 WIB
Bagikan Berita ini :
Siswa Hanyut di Sleman

Dari 13 Orang Diperiksa, Guru Olahraga Jadi Tersangka

tscom_news_photo_1582375239.jpg
Proses pencarian korban (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Seorang pembina Pramuka SMPN 1 Turi menjadi tersangka hanyutnya siswa di sungai Sempor, Sleman, Yogyakarta. Kejadian yang berlangsung Jumat 21 Februari 2020 tersebut menewaskan 8 orang.

"Satu dari para saksi dengan inisial IYA menjadi tersangka," kata Kepala Bidang Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto, Sabtu (22/2/20202).

IYA yang juga guru olahraga di SMPN 1 Turi, Sleman ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan hasil gelar perkara yang dipimpin Direktur Reskrimum Polda DIY AKBP Burkan Rudy Satria pada Sabtu (22/2).

Tersangka diduga melanggar Pasal 359 KUHP karena kelalaiannya yang menyebabkan orang lain meninggal dunia dan Pasal 360 karena kelalaiannya yang menyebabkan orang luka-luka. "Ancamannya masing-masing lima tahun," kata dia.

Polda DIY telah melakukan pemeriksaan terhadap 13 orang "Dari tujuh orang (pembina), enam orang ikut ke lokasi, satu orang tinggal di sekolah menunggu barang anak-anak itu. Enam orang itu ikut mengantar anak-anak ke sungai. Dari enam orang itu empat turun ke sungai," kata dia.

Pemeriksa juga memeriksa unsur Kwarcab Kabupaten Sleman yang terdiri tiga orang. Menurut dia, tiga orang itu diperiksa untuk mengetahui bagaimana aturan yang ada berkaitan dengan manajemen risiko kegiatan Pramuka.

Polisi juga memeriksa warga yang tengah berada di lokasi kejadian kecelakaan sungai. Sebagian diantaranya merupakan pengelola wisata di Lembah Sempor.

Data terakhir Pusdalops BPBD DIY hingga Sabtu (22/2) mencatat murid yang melakukan aktivitas ini berjumlah 249 murid dengan rincian kelas 7 sejumlah 124 murid dan dan kelas 8 sejumlah 125. Posko mencatat 216 murid selamat sedangkan 23 murid luka-luka.

Insiden ini terjadi karena sungai meluap secara tiba-tiba dari hulu. Arus deras itu menghanyutkan peserta para Pramuka yang tidak mengira kejadian itu akan berlangsung.

Sejauh ini, dua anak diperkirakan hilang dan terus dicari. Sebanyak 45 lembaga lakukan pencarian dan evakuasi. Ke-45 lembaga tersebut antara lain BPBD, Basarnas, PMI, TNI, Polri, Dinsos, Tagana, SAR DIY, Rescue 920, Code X, PITU Rescue, GBS, IOF, Bahari, MDMC, SAR Linmas, Sembada Rescue, SAR MTA, PRB Mlati, Ramagama, Pendaki Indonesia, SAR Cangkringan, Banops

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB Agus Wibowo mereka bekerja di bawah kendali Pos Komando yang bertempat di SMP Negeri 1 Turi, Sleman, Yogyakarta. "Lebih dari 180 orang bekerja untuk melakukan pencarian dan evakuasi," katanya.

tag: #bencana-alam  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement