JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono yang namanya mendadak tenar karena sempat melaksanakan Lockdown lokal, kini punya gebrakan baru. Ia mengadakan rapat di bawah matahari yang terkenal panas di Tegal, sambil mengadakan rapat pengawasan penudik, Selasa (7/4/2020)
Rapat berlangsung di halaman Pendapa Ki Gede Sebayu dengan penataan kursi renggang agar peserta rapat tidak bersentuhan. Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono mengatakan Pemkot Tegal menyatakan pemudik khususnya dari Jakarta akan menjadi pembawa virus.“Karenanya, saya merasa pengawasan ini tidak akan cukup. Untuk itu, saya berharap gugus tugas bertanggung jawab dan masyarakat juga menyadari bagaimana berbahayanya covid-19,” tandasnya.
Ia menginstruksikan lurah, RT, dan RW meminta pemudik yang baru datang di Kota Tegal mengisolasi mandiri selama 14 hari. Tujuannya agar mereka tidak keluar dulu dari rumahnya masing-masing.
Dedy mengatakan Kota Tegal menjadi pusat bagi daerah sekitar seperti Kabupaten Tegal, Brebes, dan Pemalang. Kondisi ini akan menjadi berbahaya, karena orang yang tadinya merantau di Jakarta, akan menyerbu Kota Tegal.
“Mereka yang sudah pulang misalnya berbelanja di Kota Tegal, kalau sehat tidak masalah. Kalau terinfeksi virus korona? Ini jangan diremehkan,” kata Dedy Yon.
Sementara itu, Kapolres Tegal Kota AKBP Siti Rondhijah menyampaikan sejak Pemkot Tegal menerapkan kebijakan pintu masuk ke Kota Tegal, semakin hari masyarakat kurang peduli apa yang dilakukannya. Karenanya, kata Kapolres, kelurahan hingga RT/RW untuk mensosialisasikan dan mengedukasi pentingnya social dan physical distancing dan pola hidup bersih dan sehat.
“Harus kompak menyampaikan pesan ini, jangan anggap remeh,” kata Kapolres.
Disisi lain, Ketua DPRD Kota Tegal Kusnendro mengungkapkan saat ini dibutuhkan alokasi anggaran Rp 27,5 miliar. Dia meminta supaya jumlahnya ditingkatkan dengan merealokasi anggaran di semua OPD sampai Mei untuk penanganan corona.