Oleh Rihad pada hari Senin, 27 Apr 2020 - 22:05:24 WIB
Bagikan Berita ini :

Doni: Orang Tanpa Gejala Berpotensi Jadi Silent Killer 

tscom_news_photo_1587999924.jpeg
Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Doni Monardo (Sumber foto : BNPB)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Doni Monardo mengungkapkan bahwa anak muda diharapkan bisa menjauhi orang yang rentan terhadap virus Corona, yakni mereka yang sudah berumur dan memiliki penyakit bawaan. Generasi muda bisa jadi mengidap virus tetapi tidak ada gejala atau yang dikenal dengan Orang Tanpa Gejala (OTG). Jika OTG berkumpul dengan orang yang rentan maka bisa menularkan virus.

"Mereka bisa berpotensi menjadi silent killer. Oleh karenanya, kelompok Orang Tanpa Gejala (OTG) harus kita pisahkan," kata Doni saat menggelar konferensi pers setelah mengikuti rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo, Senin (27/4).

Di samping itu, pneumonia menjadi persentase tertinggi dalam atau akibat yang ditimbulkan dari COVID. “Hampir di semua daerah, saudara kita yang wafat mengalami penyakit kronis atau bawaan. Oleh karenanya, kewajiban kita semua menjaga lansia dan kelompok penyakit penyerta terlindungi dari anak muda yang punya mobilitas tinggi tapi tidak menunjukkan gejala dan mereka berpotensi menjadi silent killer,” ujarnya.

Ia menjelaskan jenis kelamin laki-laki lebih banyak terdampak virus Corona dibanding perempuan. Menurut dia, berdasarkan statistik korban Covid-19, laki-laki menyumbang 59 persen dibanding perempuan dari total penderita Corona di Indonesia. "Adapun persentase perbandingan antara wanita dan pria yang menjadi korban Covid19, laki-laki mencapai 59 persen, perempuan 41 persen," kata Doni.

Ia mengutip pesan Presiden Jokowi agar melakukan tes masif pada bulan April dan bulan Mei ini dilanjutkan dengan pelacakan yang agresif serta isolasi yang ketat. “Bapak Presiden meminta kita semua untuk bisa bekerja lebih keras lagi dan mengajak masyarakat untuk lebih patuh, disiplin, dan aparat supaya lebih tegas agar pada Juni mendatang kita mampu menurunkan kasus COVID di Indonesia. Sehingga pada Juli diharapkan kita sudah bisa mulai mengawali hidup normal kembali,” katanya.

Kemudian imbauan senantiasa disampaikan dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh masyarakat. Bahkan juga perlu gunakan bahasa daerah. Tidak mudik, laksanakan protokol kesehatan, cuci tangan, gunakan masker, jaga jarak. Nah, ketika jaga jarak pun diharapkan satu sama lainnya bisa meningkatkan kesadaran kolektif. “Apabila ada seseorang mendekatkan diri ke kita, maka kita pun harus berusaha menghindari orang tersebut. Termasuk juga bagaimana keberanian untuk mengingatkan satu sama lainnya agar tidak ada kerumunan pada tempat tertentu,” katanya.

tag: #corona  #orang-tanpa-gejala  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Lainnya
Berita

Bersinergi dalam Beragam Aksi Kebaikan, Alumni ITB 1997 Gelar Acara Silaturahmi

Oleh Fath
pada hari Minggu, 05 Mei 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) Angkatan 1997 menegaskan kebersamaan dan komitmennya untuk beraksi dalam berbagai bentuk kegiatan positif dalam Temu Kangen Syner97 ...
Berita

Jemaah Haji Kloter Pertama Mulai 12 Mei

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Kementerian Agama (Kemenag) melaporkan, pemberangkatan perdana jemaah Haji 1445 Hijriah/2024 Masehi pada 12 Mei 2024. Di mana sebanyak 22 kelompok terbang (kloter) akan ...