JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Provinsi DKI Jakarta memiliki Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tertinggi di Indonesia pada tahun 2019 sebesar 80,76 meningkat dari tahun sebelumnya 80,47. Sementara penduduk miskinnya paling rendah di Tanah Air
"Angka ini merupakan IPM tertinggi di Indonesia. Ini mengindikasikan kesempatan masyarakat di DKI Jakarta untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, pendidikan dan peningkatan pendapatan yang semakin membaik," ujar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Tahun Anggaran (TA) 2019 dalam rapat paripurna, di gedung DPRD DKI Jakarta, pada Selasa (12/5).
Dari indikator sosial, jumlah penduduk miskindi DKl Jakarta pada tahun 2019 tercatat sebesar 362.300 orang atau 3,42 persen dari total penduduk Provinsi DKI Jakarta.
Angka ini, berada di bawah jumlah penduduk miskin rata-rata nasional sebesar 9,22 persen. "Angka ini merupakan yang terendah di seluruh Provinsi di Indonesia," kata Anies.
Anies memaparkan indikator ekonomi DKI Jakarta pada 2019.Pertama,Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2019 mencapai Rp 2.840,33 triliun atau naik 9,27 persen dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp 2.599,33 triliun.
Kedua, PDRB per kapita Provinsi DKI Jakarta atas dasar harga berlaku pada 2019 mencapai Rp 269,07 juta atau meningkat 8,36 persen dibandingkan 2018 sebesar Rp 248,32 juta.
Ketiga,pada tahun 2019 perekonomian Provinsi DKI Jakarta tumbuh sebesar 5,89 persen, lebih tinggi dibandingkan perekonomian nasional yang besarnya hanya mencapai 5,02 persen. Menurut dia, hal tersebut didukung dari pertumbuhan Konsumsi Rumah Tangga dan Lembaga non Profit Rumah Tangga (LNPRT).
Keempat, tingkat inflasi di DKI Jakarta selama tahun 2019 tercatat 3,23 persen atau lebih rendah 0,04 persen dari tahun lalu yang sebesar 3,27 persen. Hal tersebut berkat program Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dalam menjaga stabilitas distribusi dan harga bahan pangan di Provinsi DKI Jakarta.