Oleh Rihad pada hari Senin, 21 Sep 2020 - 23:53:04 WIB
Bagikan Berita ini :

Kadin Minta Pemerintah Bikin Terobosan di Tengah Pandemi

tscom_news_photo_1600707184.jpg
Ilustrasi suasana pasar di tengah pandemi (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Erwin Aksa mengharapkan adanya terobosan dari pemerintah untuk mengatasi penyebaran COVID-19 pada era normal baru. "Ada tujuh terobosan penting yang harus dijalankan pemerintah dalam kondisi new normal saat ini," katanya.

Pertama, meningkatkan jumlah rapid test hingga mencapai 200.000 tes per hari, yang dapat menjangkau seluruh masyarakat Indonesia segera mungkin.

"Saat ini rapid test baru di angka 40.000 per hari, padahal angka orang yang terinfeksi COVID-19 kami perkirakan sudah mencapai jutaan orang," katanya.

Kedua, menurut dia, pemerintah fokus menangani wabah ini bersama dengan pemerintah daerah dan seluruh masyarakat untuk mencegah adanya klaster baru.

"Tuntaskan dulu COVID-19, baru ekonomi dibuka. Sebab jika secara berbarengan menjaga ekonomi sementara penularan masih tinggi, maka hasilnya bisa sangat merugikan," kata Erwin.

Ketiga, pemerintah harus segera menetapkan harga-harga alat penanganan kesehatan terkait COVID-19 yang terjangkau bagi masyarakat seperti biaya tes usap, masker, face shield, sarung tangan dan sebagainya.

"Jika harganya masih terlalu tinggi, pemerintah bisa segera mensubsidi bagi masyarakat yang membutuhkannya, sehingga kesehatan masyarakat menjadi hal terutama yang diperhatikan," katanya.

Keempat, tambah dia, dalam kondisi normal baru, pemerintah harus mendorong masyarakat agar serius memerhatikan kesehatan, salah satunya dengan melakukan tes usap dua minggu sekali.

Erwin menegaskan tes usap tersebut harus mengacu pada protokol kesehatan yang ditetapkan oleh WHO, apalagi Indonesia anggota WHO.

Kelima, informasi akurat tentang COVID-19 dan upaya penanganannya harus terus-menerus disampaikan kepada masyarakat luas melalui berbagai pendekatan media sehingga lebih mudah dijangkau dan dimengerti.

Keenam, pemerintah perlu memikirkan langkah terobosan agar layanan publik tidak terganggu melalui adanya protokol di tingkat kementerian/lembaga agar gangguan birokrasi tidak terjadi.

Terakhir, pemerintah perlu mengalokasikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada masyarakat yang terimbas pandemi ini.

Pemberian BLT ini harus dilakukan beriringan dengan insentif bagi usaha-usaha sunset seperti sektor pariwisata, perhotelan, dan restoran yang terdampak COVID-19.


Kolaborasi

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Tengah menyatakan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan menjadi kunci dalam pemulihan ekonomi nasional di masa pandemi COVID-19.

"Kalau tidak kolaborasi akan "kolaps" (bangkrut). Sekarang bukan hanya UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah ) yang pusing, tetapi juga semua pengusaha," kata Ketua Kadin Jawa Tengah Kukrit Suryo Wicaksono pada Rapimkota Kadin Surakarta 2020 di Solo, Senin.

Ia mengatakan meningkatkan jaringan bisnis untuk para pelaku UMKM menjadi salah satu fokus yang dilakukan oleh Kadin. Bahkan, terkait hal itu belum lama ini Kadin Jawa Tengah meluncurkan aplikasi "marketplace" bernama warungkadin.com.

"Selain itu, kami juga berupaya bagaimana meningkatkan kualitas sumber daya manusia termasuk dari sisi manajerial dan Kadin tidak berhenti berpikir cara termudah untuk membantu peningkatan akses pembiayaan," katanya.

Ketua Kadin Surakarta Gareng S Haryanto mengatakan kolaborasi harus dilakukan. Dalam hal ini, Kadin bergandengan tangan dengan pemerintah, akademisi, komunitas, dan asosiasi.

tag: #covid-19  #ekonomi-indonesia  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement