Berita
Oleh Emka Abdullah pada hari Jumat, 05 Jun 2015 - 17:40:21 WIB
Bagikan Berita ini :

Prodem: Megawati Sudah Tahu Jokowi Tidak Kapabel

98Megawati.jpg
Megawati Soekarnoputri (tengah) (Sumber foto : Indra Kusuma/ TeropongSenayan)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Kontroversi tentang kesalahan menyebut nama tempat kelahiran Bung Karno oleh Presiden Jokowi terus menjadi sorotan publik. Di media sosial, sejumlah aktivis terus melancarkan kritiknya kepada orang nomor satu di tanah air tersebut.

Sekjen Pro Demokrasi (Prodem) Andrianto menyebut kesalahan yang dilakukan Jokowi itu sangat fatal.

"Seorang presiden yang konon merupakan kader PDIP tidak hafal tempat lahir Bung Karno yang merupakan bapak bangsa," tulis Andrianto di akun facebook-nya, Jumat (5/6/2015).

Andrianto mengatakan, keluarga besar PDIP sangat menghormati Bung Karno. Bahkan, lanjut dia, pidato Presiden RI pertama itu yang disampaikan pada 1 Juni 1945 dianggap sebagai 'hari keramat'.

"Eh ini Jokowi malah tidak hafal tempat kelahiran Bung Karno. Sangat memalukan," tegas Andrianto.

Dia mengaku dapat memahami jika pada kongres PDIP di Bali April 2015 lalu, Megawati Soekarnoputri tidak memberikan kesempatan kepada Jokowi untuk pidato.

"Ternyata Bu Megawati sudah tahu kalau Jokowi tidak kapabel (mampu)," tukasnya.(yn)

tag: #jokowi  #sukarno  #megawati  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
PEMPEK GOLDY
advertisement
KURBAN TS -DD 2025
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Apresiasi Prabowo Soal Polemik Empat Pulau, LaNyalla Minta Para Pembantu Presiden Ambil Pelajaran

Oleh Sahlan Ake
pada hari Rabu, 18 Jun 2025
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Keputusan Presiden Prabowo Subianto yang menetapkan empat pulau yang belakangan menjadi polemik antara Aceh dan Sumatera Utara tetap berada di dalam wilayah Provinsi Aceh ...
Berita

Antisipasi Industri Perbankan Menghadapi Eskalasi Risiko Iklim dan Risiko Siber

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)— Menghadapi tantangan ganda dari risiko perubahan iklim dan risiko serangan siber yang kian meningkat, kalangan industri perbankan dan jasa keuangan Indonesia ...