Oleh Bachtiar pada hari Kamis, 14 Jan 2021 - 19:07:40 WIB
Bagikan Berita ini :

Demi Akses dan Keadilan Bagi Masyarakat, DPR Dorong Diplomasi Vaksin

tscom_news_photo_1610626060.jpg
Puteri Anetta Komarudin Politikus Golkar (Sumber foto : Istimewa)


JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Anggota Komisi XI DPR RI Puteri Anetta Komarudin menilai, pentingnya melakukan diplomasi vaksin untuk memastikan akses vaksinasi COVID-19 yang adil, terbuka, dan merata bagi masyarakat Indonesia dan global.

Putkom juga mengapresiasi upaya pemerintah yang mampu mendapatkan ratusan juta stok dosis vaksin COVID-19. Hal tersebut juga ditandai dengan dimulainya program vaksinasi oleh Presiden Jokowi kemarin.

"Namun, kita tentu juga harus memperhitungkan kebutuhan dan akses vaksin jangka panjang untuk menjamin kesinambungan serta distribusi yang merata.Tentu dengan memperhatikan tingkat keamanan, kemampuan vaksin memicu respons imun (imunogenisitas), dan manfaat (efikasi) vaksin tersebut,” kata Politikus Golkar itu kepada wartawan, Kamis, (14/1/2021).

Puteri pun mendorong kolaborasi antara diplomasi parlemen dan pemerintah dalam meningkatkan peran Indonesia untuk dengan konsisten mengupayakan ketersediaan dan distribusi atas vaksin, obat-obatan,
dan alat kesehatan terkait COVID-19 bagi setiap negara.

“Vaksin dan teknologi kesehatan terkait COVID-19 telah menjadi barang publik global atau kebutuhan prioritas bagi setiap negara dalam menghadapi wabah ini. Barang ini harus dapat diakses secara universal
oleh setiap negara, jangan sampai ada ketimpangan distribusi vaksin. Bersama pemerintah, DPR RI melalui
diplomasi parlemen perlu turut membangun pemahaman ini dengan parlemen negara sahabat,” ujar dia.

Putkom turut menambahkan, bahwa strategi diplomasi guna menghadapi ancaman pembatasan pasar atas
produk vaksin COVID-19, perlu menjadi agenda prioritas dalam politik luar negeri Indonesia di
masa pemulihan dampak pandemi ini.

“Tujuannya, agar setiap negara mendapat akses setara dan adil terhadap vaksin yang aman. Salah satunya dengan membangun komunikasi agar tidak ada negara yang memberlakukan kebijakan produksi vaksin terbatas untuk kepentingan domestik saja, atau melarang ekspor atas produksi vaksin,” tuturnya.

Selain itu, Putkom juga mendorong komitmen pemerintah untuk mendukung inisiatif penggabungan teknologi dan pengetahuan terkait penanganan pandemi yang dimiliki setiap negara.

Hal ini, kata Putkom, bertujuan untuk memastikan masyarakat dunia mendapatkan akses kesehatan yang dibutuhkan.

“Indonesia telah menyatakan solidaritasnya atas inisatif C-TAP atau COVID-19 Technology Access Pool oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO). Namun, karena sifatnya masih sukarela, saat ini masih beberapa
negara saja yang turut menyatakan komitmen tersebut. Bahkan, banyak negara-negara maju yang justru belum bergabung. Untuk itu, Indonesia perlu ambil bagian dengan mendorong negara lain untuk turut menunjukkan komitmennya dalam berbagi teknologi dan pengetahuan atas penanganan pandemi.
Karena COVID-19 merupakan pandemi global, maka jelas kita pun harus keluar dari pandemi ini bersama-sama,” tandas Putkom.

tag: #vaksin  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement