Oleh Aditya AF pada hari Minggu, 07 Mar 2021 - 07:02:09 WIB
Bagikan Berita ini :

Aparat Myanmar Lempari Pedemo dengan Granat Setrum dan Gas Air Mata

tscom_news_photo_1615038655.jpeg
Aparat Myanmar Lempari Pedemo Granat Setrum dan Gas Air Mata (Sumber foto : ist)

JAKARTA ( TEROPONG SENAYAN ) -- Pasukan keamanan Myanmar membubarkan pengunjuk rasa anti-kudeta di Yangon Sabtu (6/3/21). Aparat membubarkan massa menggunakan peluru gas air mata dan granat setrum.

Seperti dikutip dari Associated Press, selain Yangon, protes juga dilaporkan di Myitkyina, ibu kota negara bagian utara Kachin, Myeik, dan Dawei. Tempat lain juga termasuk Kyaikto dan Myingyan, lokasi di mana seorang pengunjuk rasa tewas pada hari Rabu.

Sejak kudeta melanda Myanmar lebih dari sebulan lalu, gelombang unjuk rasa memang terjadi secara besar-besaran. Namun unjuk rasa itu berujung dengan kekerasan yang dilakukan aparat.

Dilaporkan, selama unjuk rasa berlangsung sebanyak lebih dari 50 orang tewas. Salah satu pedemo yang tewas adalah Kyal Sin atau lebih dikenal dengan nama Angel. Ia merupakan gadis yang turut demo di kota Mandalay dan menjadi salah satu korban tewas pada Rabu (3/3/21). Gadis berusia 19 tahun itu tewas setelah tertembak polisi.

Sebelumnya utusan Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Myanmar, Christine Schraner Burgener mendesak dewan keamanan PBB mengambil tindakan mengatasi kekerasan dan memulihkan demokrasi di negara tersebut. Pernyataan itu disampaikan Burgener menyusul tak kunjung ada tindakan tegas di tengah penindasan junta militer terhadap rakyat Myanmar sejak kudeta 1 Februari lalu.

"Sudah sangat genting bagi dewan untuk bertindak tegas dan koheren memperingatkan pasukan keamanan dan berdiri bersama rakyat Myanmar, untuk mendukung hasil pemilu yang jelas pada November. Ada urgensi untuk aksi kolektif. Sampai kapan kita akan membiarkan militer Myanmar lolos?" kata Burgener kepada 15 anggota Dewan Keamanan PBB, dikutip dari Reuters.

Burgener pada awal pekan ini juga memperingatkan tentara Myanmar bahwa negara-negara dunia dan Dewan Keamanan mungkin akan mengambil tindakan besar dan kuat.

Sementara itu Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah mendesak perlindungan segera bagi semua relawan Palang Merah dan petugas kesehatan. Pernyataan itu muncul setelah video dari kamera pengintai yang beredar luas di media sosial menunjukkan kru ambulans di Yangon dipukuli dengan kejam setelah mereka ditahan polisi.

"Kami mengungkapkan kesedihan yang mendalam bahwa relawan Palang Merah Myanmar telah terluka saat bertugas memberikan perawatan pertolongan pertama yang menyelamatkan nyawa orang-orang yang terluka, sejalan dengan prinsip-prinsip dasar kemanusiaan, netralitas dan ketidakberpihakan.Relawan Palang Merah tidak boleh menjadi sasaran," kata federasi itu.

tag: #myanmar  #kudeta  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Lainnya
Berita

Produksi Minyak Nasional Terus Turun, Komisi VII DPR Minta Evaluasi menyeluruh SKK Migas

Oleh Fath
pada hari Sabtu, 20 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-- Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtarudin menilai kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto kinerjanya tidak ...
Berita

Ini Alasan Pembubaran PT NDK Menutup Kepentingan Pihak Lain

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --PT Nusantara Dua Kawan atau yang disingkat NDK resmi bubar. Pembubaran perusahaan ini sebelumnya sempat ramai di demo oleh sekelompok orang dengan tuduhan dugaan NDK ...