JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Sejumlah kalangan masyarakat mulai resah dengan keberadaan obat terapi Covid-19 yakni Ivermectin. Keresahan tersebut terjadi bukan karena efek samping obat tersebut melainkan keberadaannya yang disebut-sebut mulai langka.

Hal itu diungkapkan salah satu anggota DPR RI Darmadi Durianto yang mengaku mendapatkan laporan dari sejumlah masyarakat yang kesulitan mendapatkan obat tersebut saat ini.

"Langka dan kalau pun ada harganya mencapai Rp250 ribu sampai dengan Rp300 ribu. Kondisi ini membuat masyarakat jadi semakin sulit," kata Politikus PDIP itu kepada wartawan, Kamis (01/07/2021).

Guna mengatasi kelangkaan tersebut, lanjut Darmadi menyarankan, sebaiknya Pemerintah segera menyebarkan Ivermectin secara merata.

"Menghimbau pemerintah agar segera mempercepat distribusi barang tersebut," harapnya.

Darmadi menduga, kelangkaan maupun melambungnya harga obat Ivermectin karena masih adanya ego sektoral antar stakeholder terkait.

"Termasuk koordinasi yang buruk antar stakeholder terkait. Masih kental aroma ego sektoral. Saya kira kondisi semacam ini mesti disudahi karena kita sedang dalam kondisi darurat Covid-19. Sebaiknya kepentingan rakyat lebih diutamakan ketimbang mengedepankan ego sektoral," pungkasnya.

Untuk diketahui, dilansir dari Kompas.com, obat Ivermectin diproduksi oleh PT Indofarma. Bahkan obat tersebut telah mendapat izin edar dan akan diproduksi 4 juta dosis per bulan.

"Kita sudah mulai produksi, dan InsyaAllah nantinya dengan kapasitas produksi 4 juta (tablet) per bulan,” tutur Erick.