Oleh Bachtiar pada hari Selasa, 17 Agu 2021 - 19:09:36 WIB
Bagikan Berita ini :

Makna HUT RI ke-76 di Mata Politikus PKS: Harusnya Jadi Negara Maju Tapi Kali Ini Belum

tscom_news_photo_1629202176.jpg
Dimyati Natakusumah Anggota Komisi III DPR RI (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- 76 tahun lalu para pahlawan berjuang bersama melawan penjajah untuk meraih kemerdekaan Republik Indonesia. Hal serupa sedianya, harus tetap dilakukan saat ini, untuk dapat berjuang bersama melawan Covid-19.

Demikian hal tersebut disampaikan oleh Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PKS Achmad Dimyati Natakusumah dalam memaknai hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 76 tahun.

"Maka kuncinya adalah tetap berjuang, saat dulu para pahlawan, ya sekarang harus bersama, dulu kan berjuang melawan para penjajah itu bersatu serta berjuang bersama-sama, nah ini juga sama harus seperti itu bersatu dalam melawan Covid-19," ucap Politikus PKS itu, Selasa (17/8/2021).

Sebenarnya, kata dia, Indonesia merupakan negara yang hebat dan yang ideal untuk menjadi negara maju. Hal ini, lantaran Indonesia secara biografi dan demografinya sangat ideal. Belum lagi memiliki Pancasila yang menjadi dasar negara.

"Lalu posisi Indonesia dilewati oleh jalur khatulistiwa, dari segi cuaca atau musim Indonesia hanya ada 2 musim, dan di kita itu ada Pancasila yang merupakan lima prinsip dasar yang dicetuskan founding father," tambahnya.

Ia pun menyampaikan, jika Indonesia ditakuti oleh negara-negara lain. Namun memang terlihat manajemennya belum dilakukan dengan maksimal.

Ia pun berharap, pemerintah dapat fokus dalam melakukan manajemen dan betul-betul berjuang mulai dari hulu sampai hilir untuk mencapai Indonesia yang adil, makmur dan sejahtera.

"76 tahun ini sebetulnya menuju kemakmuran dan menjadi negara maju, akan tetapi kali ini belum. Seharusnya perekonomiannya sudah bagus, tingkat penganggurannya berkurang, kemiskinan berkurang dan pendapatan perkapitanya sudah baik," katanya.

Untuk mencapai hal tersebut, kata Dimyati, perlu dilakukannya reformasi birokrasi dan revolusi mental. Memang sebenarnya apa yang telah di gagas oleh Presiden Joko Widodo sudah baik, namun actionnya belum maksimal

"Kita berharap pemerintah dapat memaksimalkan, revolusi mental ini kalau tanpa revolusi lambat berkembangnya dan lambat menuju negara maju, jika Indonesia negara maju tidak akan memiliki banyak hutang," imbuhnya.

"Ini yang harus dapat dipikirkan oleh semua pihak terkait, kalau dalam dunia usaha kondisi tersebut sangat menjadi genting karena lebih besar pasak dari pada tiang (hutang yang lebih besar, red). Ini menjadi tugas bagaimana Indonesia dapat maju, makmur, adil dan sejahtera serta tidak memiliki hutang," sambungnya.

Legislator PKS ini pun meminta pemerintah dalam situasi pandemi Covid-19 ini dapat mengedepankan kepentingan masyarakat dan negara bukan malah mengedepankan kepentingan politik.

"Kita harus memikirkan saat ini bukan mengakomodir kepentingan politik, akan tetapi lebih mengedepankan kepentingan masyarakat dan negara. Ini yang harus dapat di bangun dengan bersama-sama oleh para elit agar Indonesia dapat menjadi negara maju, pendapatannya betul-betul bagus, pembiayaan tidak boros," jelasnya.

Selain itu, tegas dia, pemerintah diharapkan untuk dapat menggunakan para ahli pada bidangnya guna dapat menyelesaikan masalah serta dalam menyusun strategi.

"Jika diperlukan menggunakan konsultan yang memang ahli pada bidangnya, agar Indonesia dapat terbebas dari resesi. Dan gunakan konsultan yang bukan hanya mengedepankan keuntungan pribadi atau kelompok, akan tetapi mengedepankan kepentingan negara dan mendukung nilai patriotisme," pungkasnya.

tag: #hut-ri  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement