Berita
Oleh Ilyas pada hari Sabtu, 20 Jun 2015 - 14:45:44 WIB
Bagikan Berita ini :

Jokowi Akui Marah Soal Penanganan Muatan Kapal di Pelabuhan

79jokowi-indra.jpg
Jokowi (Sumber foto : Indra/ TeropongSenayan)

BELITUNG (TEROPONGSENAYAN) - Presiden Joko Widodo mengaku marah soal 'dwelling time' pelabuhan di Indonesia yang masih kalah dengan negara-negara tetangga.

"Yang dihadapi di dunia sekarang adalah kompetisi dan daya saing, kalau tidak bisa bersaing kita tertinggal dan habis," kata Presiden Jokowi, ketika meresmikan pengoperasian Pelabuhan Tanjung Batu Belitung Provinsi Bangka Belitung, Sabtu (20/6/2015).

Kepala Negara menyebutkan dwelling time atau penanganan muatan kapal sejak turun dari kapal hingga keluar pelabuhan, juga merupakan indikator daya saing layanan di pelabuhan.

"Negara lain sudah bisa sehari saja, kita masih 4, 5, 7 hari, itu harus dijelaskan," kata Presiden lagi.

Jokowi menanyakan instansi mana yang paling lama dalam penanganan barang di pelabuhan namun tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan.

"Itu alasan kenapa saya marah, tapi kemarin belum puasa ditanya instansinya, muter-muter saja, sampai beberapa kali saya tanya," kata Jokowi pula.

Presiden juga menyebutkan konektivitas antarpulau di Indonesia diperlukan karena dua per tiga wilayah Indonesia adalah air.

"Ada 17.000 pulau, kalau konsentrasi ke darat, itu keliru," kata Presiden Jokowi. (iy/an)

tag: #Jokowi  #pelabuhan  #dwelliing time  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
PEMPEK GOLDY
advertisement
KURBAN TS -DD 2025
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Komisi II DPR Harap Kemendagri Ambil Pelajaran dari Kasus 4 Pulau Saat Ambil Kebijakan

Oleh Sahlan Ake
pada hari Rabu, 18 Jun 2025
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Anggota Komisi II DPR Muhammad Khozin menyambut baik keputusan Presiden Prabowo Subianto terkait 4 pulau yang menjadi sengketa antara Provinsi Aceh dan Provinsi Sumatera ...
Berita

Anggota Komisi X DPR: Kalau Proyek Penulisan Sejarah Bersifat Selektif dan Parsial, Lebih Baik Hentikan Saja!

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Komisi X DPR RI berencana memanggil Menteri Kebudayaan Fadli Zon untuk memberikan klarifikasi terkait pernyataan kontroversial yang menyebut peristiwa pemerkosaan massal ...