JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Lembaga pengelola keuangan untuk program pensiun karyawan PTPN Grup yaitu Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) memperingati hari ulang tahun (HUT) ke-47 yang digelar di Gedung Agro Plaza, Jakarta Selatan, Senin (9/1/2023).
Pendiri DAPENBUN, sekaligus Dirut PTPN III, Muhammad Abdul Ghani mengingatkan, kepada seluruh direksi, maupun jajaran karyawan untuk terus bertranformasi dalam pengelola keuangan pensiunan. Sebab, ke depan, tantangan yang dihadapi semakin kompleks, untuk itu harus bersiap menyikapinya
"Kita harus melakukan langkah-langkah yang sifatnya strategis. Artinya, ketika nanti PTPN yang 13 PTPN menjadi 3 subholding sebenarnya isu-isu tentang santunan hari tua tentang kewajiban iuran itu sebenarnya sudah selesai," kata Ghani dalam pidatonya.
Ghani mengaku jika pengelolaan keuangan tidak ada peningkatan, 20 tahun ke depan DAPENBUN berpotensi dibubarkan, karena para pensiunan PTPN sudah tiada semua. Namun, ia tak menginginkan hal tersebut.
"Saya perlu challenge, kedepan pak Edwin (Edwin Sinaga, Dirut DAPENBUN), kalau pola pengelolaan kemudian mitra, jaksa, portofolio nya seperti ini, maka mungkin DAPENBUN akan tutup mungkin 20 tahun lagi, ketika semua pensiunan sudah meninggal. Tapi kita tidak harapkan," kata Ghani.
Untuk itu, Ghani menantang para manajemen DAPENBUN agar membuat sebuah produk jasa terkait dan la pensiun ini.
"Saya minta untuk manajemen DAPENBUN meng-creat satu produk-produk. Kita menawarkan jasa-jasa terkait dana pensiun. Sebenarnya semakin membaiknya PTPN itu semestinya juga bisa meng creat portofolio jasanya untuk PTPN," papar Ghani.
Kendati demikian, Ghani yakin transformasi yang dilakukan PTPN saat ini akan berdampak pada DAPENBUN.
"Lagkah-langkah yang kita lakukan bersama, mentranformasi PTPN Insya Allah kita sudah melewati titik kritis. Kita patut bersyukur bahwa transformasi yang dilakukan manajemen beserta seluruh karyawan itu telah menapaki satu periode dimana kita oleh pemegang saham itu diberikan mandat atau diberikan kesempatan untuk bertumbuh dan terus berkembang," tandas Ghani.
"Sebagaimana kita tahu pemerintah dalam hal ini, apak Presiden melalui Perpres yang akan segera terbit itu akan menjadikan PTPN backbound kemandirian swasembada gula nasional, bahkan bukan hanya gula tapi kaitan juga dengan energi terbarukan," sambungnya.
Jika itu terjadi, lanjut Ghani, PTPN bukan hanya menjadi yang terbesar di Indonesia, tapi dunia. Ditambah, proyek strategi nasional dalam 5 tahun ke depan harus menghasilkan 1,8 juta ton Olein, biodisel. Kemudian juga akan melakukan pembajakan sawit rakyat.
"Itu semua mestinya anak perusahaan menjadi kesempatan terlibat di dalam proses bisnis yang ikut memberi manfaat bagi PTPN itu sendiri," kata Ghani.
"Saya sebagai pendiri DAPENPUN sangat berterima kasih terutama kepada para mitra yang mengerti tentang hak dan kewajiban sesuai dengan kemampuannya. Sehingga pada tahun lalu bisa berkembang terkumpul hingga Rp1 triliun, tentu saya sampaikan pak Pak Edwin (Dirut DAPENBUN) tahun ini mesti lebih tinggi lagi. Mudah-mudahan di awal tahun tanda-tandanya sudah mulai nampak," kata dia.