JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Ketua Fraksi Partai Golkar DPR RI Ade Komaruddin mengingatkan anggota dewan dari Golkar untuk tidak melibatkan orang dekat atau tim sukses masa pemilihan lalu dalam mengelola dana aspirasi yang sudah disetujui DPR.

"Harus hati-hati dengan tim susksesnya atau orang yang selama ini, berada di sekitarnya," kata pria yang akrab disapa Akom ini, di sela-sela buka bersama Istri Anggota FPG di Masjid Baiturrahman, kompleks DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (23/6/2015) malam.

Akom memastikan, dana aspirasi tersebut tidak akan digunakan demi keuntungan pribadi atau segelintir kelompok. Anggota DPR, kata dia, tidak akan menyentuh langsung dana, yang diklaim untuk akselerasi pembangunan yang kerap tidak digubris pemerintah.

Terhadap kekhawatiran akan timbul kesenjangan antardaerah, Akom berdalih setiap wilayah memiliki tingkat kompleksitas permasalahannya masing-masing.

"Berpikirnya jangan luas daerah saja. Tapi banyaknya jumlah penduduk yang pasti kompleksitasnya masalahnya juga tinggi. Satu kecamatan di Jakarta saja, sama dengan satu kabupaten di luar Jawa. Begitupun di Jawa Barat," terangnya.

Seperti diketahui, Paripurna DPR menyetujui program UP2DP yang di dalamnya ada dana khusus aspirasi. Tiga dari sepuluh fraksi tetap menolak program ini, hingga akhirnya palu diketuk oleh pimpinan sidang, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah.

Ketiga fraksi itu adalah Fraksi Partai NasDem, Fraksi Partai Hati Nurani Rakyat dan Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.(yn)