JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Isu Jokowi dan anaknya (Gibran Rakabuming Raka) bakal jadi Ketua Umum membuat resah sebagian kalangan internal Partai Golkar. Meski keresahan tersebut tidak secara eksplisit terlihat, namun sejumlah pernyataan elit-elitnya mengindikasikan bahwa partai berlambang pohon beringin itu bakal menghadapi terpaan angin badai. Akankah akar beringin hingga rantingnya kuat jika sewaktu-waktu angin badai menerpanya?
Menyikapi hal tersebut, Pemerhati Sosial Politik, Uchok Sky Khadafi mengatakan bahwa elit-elit partai Golkar utamanya loyalis Airlangga Hartarto terlihat tengah diliputi keresahan pasca merebaknya isu Jokowi atau anaknya bakal jadi Ketua Umum.
"Elit-elit yang loyal kepada Airlangga Hartarto tengah disergap kecemasan, kecemasan itu bisa kita lihat dari statement-statement sejumlah elitnya dan adanya deklarasi dukungan yang sangat dini sekali. Tapi, sebagian lainnya nampaknya senang kalau Jokowi jadi ketum," kata Aktivis 98 itu kepada wartawan, Senin (18/03/2024).
Uchok mengingatkan agar para loyalis Airlangga Hartarto tidak menganggap biasa-biasa saja terkait isu Jokowi bakal jadi ketum partai Golkar.
"Gaya politik Jokowi itu sulit ditebak, kalau berkaca terkait pencalonan capres misalnya, gak ada yang bisa baca arah dukungan Jokowi saat itu," ungkapnya.
Menurutnya, tidak ada yang mustahil dalam dunia politik termasuk mengambil alih kepemimpinan Partai Golkar oleh pihak luar.
"Partai Demokrat aja dulu dibikin oleng sama Moeldoko, apalagi ini Partai Golkar yang mana di internalnya tidak kenal istilah solid karena mereka masing-masing punya saham politik yang sama (para pemilik suara di Partai Golkar) dan kecenderungan mereka para pemilik saham politik di Golkar itu pragmatis dan tidak ideologis," tandasnya.
Uchok juga melihat, kepemimpinan Airlangga Hartarto juga kurang begitu kuat dan mengakar di Partai Golkar.
"Kalau kuat gak mungkin berseliweran sejumlah nama yang bakal jadi caketum Partai Golkar (Bahlil Lahadalia, Bamsoet dan Agus Gumiwang Kartasasmita). Yang menyatakan dukungan ke Airlangga untuk jadi ketum Golkar lagi juga hanya sedikit suaranya yang nampak ke permukaan," tandasnya.
