JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Mardani Ali Sera mengecam serangan Israel di wilayah Gaza Utara yang turut merusak Rumah Sakit milik Indonesia. Ia pun menyebut kemerdekaan Palestina sudah semakin mendesak menyusul Israel yang semakin ganas melakukan penyerangan.
“Tindakan Israel sudah di luar batas kemanusiaan. Tak cukup menyerang warga sipil, termasuk anak dan perempuan, layanan kesehatan juga turut digempur oleh militer Israel. Kita mengutuk serangan ini,” kata Mardani Ali Sera geram, Rabu (21/5/2025).
Berdasarkan keterangan Organisasi kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), sekitar 500 tentara Israel menyerang RS Indonesia pada Minggu (18/5). MER-C menyebut beberapa alat medis tertimpa reruntuhan bangunan.
Puluhan staf medis dan relawan yang masih bertahan di RS Indonesia terus berusaha membersihkan bagian dalam rumah sakit. MER-C juga memastikan RS Indonesia akan terus berfungsi sebagai tempat pelayanan kesehatan untuk warga Gaza meski saat ini tersisa 20 staf di RS Indonesia dan hanya di tengah keterbatasan.
Mardani mengatakan, komitmen kemanusiaan MER-C harus menjadi contoh bagi semua pihak yang mendukung kemerdekaan Palestina.
“Kita tidak boleh kalah walaupun Israel terus melakukan serangan. Perjuangan bagi saudara-saudara kita di Palestina harus semakin diperkuat. Indonesia harus memastikan dukungan kemanusiaan untuk Gaza tidak berhenti,” ungkapnya.
Terkait dukungan bagi Palestina ini, Mardani pun menyambut baik pernyataan tegas Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sánchez dalam KTT Liga Arab ke-34 di Baghdad, Irak, beberapa hari lalu. Menurutnya, Sikap Spanyol sejalan dengan Indonesia dan negara-negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI) yang menuntut penghentian agresi Israel serta dibukanya akses kemanusiaan ke Gaza.
Adapun Sánchez mendesak peningkatan tekanan internasional terhadap Israel untuk menghentikan pembantaian di Gaza, serta mendorong kolaborasi aktif antara Liga Arab, OKI, dan negara-negara Eropa.
Mardani menilai, posisi Spanyol yang progresif dan berani dalam menyoroti pelanggaran hak asasi manusia di Gaza mencerminkan arah diplomasi global yang lebih adil dan berkeadilan. Ia menyebut, kolaborasi negara-negara di dunia untuk mendorong kemerdekaan Palestina semakin mendesak.
"Pernyataan Pedro Sánchez tidak hanya menggugah empati internasional, tetapi juga mempertegas bahwa tragedi kemanusiaan di Gaza adalah tanggung jawab bersama masyarakat dunia," ujar Mardani.
Untuk diketahui, PM Spanyol Pedro Sanchez menyerukan peningkatan tekanan terhadap Israel untuk menghentikan pembantaian di Gaza saat berbicara di KTT Liga Arab yang digelar di Baghdad, Irak pada Sabtu, (17/5). Seruan tersebut di sampaikan Sánchez beberapa jam setelah Israel mengumumkan operasi intensif di Gaza.
KTT Liga Arab ini diadakan tepat setelah lawatan Presiden Amerika Serikat Donald Trump ke kawasan Teluk, yang memicu kegemparan awal tahun ini, dengan menyatakan bahwa Amerika Serikat dapat mengambil alih Gaza dan mengubahnya menjadi Riviera Timur Tengah.
Mardani menegaskan bahwa Indonesia yang saat ini menjadi Ketua Uni Parlemen negara OKI akan mendorong kerjasama antarparlemen dunia dan membuka perdamaian Palestina-Israel melalui jalur diplomasi.
"Parlemen Indonesia terus mendorong kerja sama antarparlemen global untuk membentuk tekanan politik kolektif terhadap Israel agar segera menghentikan operasi militer di Gaza dan membuka jalan bagi solusi dua negara yang bermartabat," tegasnya.
Menurut Mardani, hal itu sejalan dengan hasil dari Konferensi ke-19 Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) yang baru saja digelar DPR sebagai tuan rumah. Pertemuan forum parlemen negara-negara OKI itu menghasilkan resolusi bertajuk Deklarasi Jakarta, yang salah satu poin utamanya adalah mengecam keras agresi militer Israel di Gaza dan Tepi Barat, serta menyerukan tindakan nyata terhadap pelanggaran hukum humaniter internasional oleh Israel.
“PUIC 2025 mempertegas komitmen kolektif parlemen negara-negara Islam untuk menyuarakan keadilan bagi rakyat Palestina. BKSAP mengajak semua parlemen di dunia untuk bergabung dalam upaya menegakkan hukum internasional dan menghentikan impunitas Israel," ucap Mardani.
Sementara hingga pertengahan Mei 2025, Spanyol terus menunjukkan sikap tegas dan konsisten dalam mendukung Palestina serta mengkritik keras tindakan militer Israel di Gaza. Ada beberapa langkah-langkah yang telah diambil Spanyol, diantaranya bersama enam negara Eropa lainnya yakni Islandia, Malta, Norwegia, Slovenia, Luksemburg, dan Irlandia menandatangani deklarasi bersama dalam forum internasional ‘Momento Gaza’.
Deklarasi ini menyerukan penghentian segera ofensif militer Israel di Gaza, pencabutan blokade kemanusiaan yang diberlakukan sejak 2 Maret, dan akses penuh tanpa hambatan terhadap bantuan kemanusiaan. Deklarasi ini juga mengkritik langsung kebijakan pemerintah Israel dan mengutuk tindakan di Tepi Barat, termasuk perluasan permukiman ilegal dan pengusiran paksa warga Palestina.
PM Spanyol Pedro Sánchez juga mengumumkan bahwa Spanyol akan mengajukan rancangan resolusi kepada Majelis Umum PBB yang menyerukan penghentian pembunuhan warga sipil di Gaza dan memastikan masuknya bantuan kemanusiaan. Sánchez menegaskan bahwa komunitas internasional tidak boleh pasif terhadap krisis kemanusiaan yang terjadi di Palestina.
Spanyol juga telah mengajukan intervensi di Mahkamah Internasional (ICJ) untuk menuntut agar Israel menjamin akses bantuan kemanusiaan ke Gaza. Spanyol bahkan menegaskan bahwa sebagai negara pendudukan, Israel memiliki kewajiban untuk memenuhi kebutuhan dasar penduduk Gaza dan tidak boleh menghalangi pekerjaan organisasi kemanusiaan seperti UNRWA.
Sejalan dengan langkah Spanyol, Mardani menekankan bahwa melalui platform kerja sama seperti PUIC, IPU (Inter-Parliamentary Union), dan dialog bilateral, BKSAP DPR RI akan terus mendorong negara-negara anggota OKI, Eropa, dan Amerika Latin untuk menyatukan suara dalam forum internasional seperti PBB, ICJ, dan Human Rights Council.
BKSAP DPR RI meyakini bahwa tekanan diplomatik dan dukungan kemanusiaan harus berjalan seiring untuk mewujudkan perdamaian yang adil dan berkelanjutan di Timur Tengah.
"Dalam konteks ini, BKSAP menyambut baik rencana Spanyol untuk mengajukan resolusi ke Majelis Umum PBB dan mendukung langkah hukum di Mahkamah Internasional untuk menjamin akses kemanusiaan ke Gaza," sebut Mardani.
Legislator dari Dapil DKI Jakarta I itu pun menegaskan bahwa tragedi di Gaza adalah ujian bagi nurani dan komitmen komunitas internasional terhadap nilai-nilai keadilan, kemanusiaan, dan perdamaian dunia. Mewakili DPR RI, Mardani menyerukan kepada seluruh parlemen dunia untuk mengesampingkan kepentingan politik sesaat dan bersatu dalam prinsip kemanusiaan.
"Saatnya dunia tidak hanya bersimpati, tetapi bertindak. Parlemen harus menjadi garda depan diplomasi moral dan hukum dalam menghadapi kejahatan kemanusiaan,” pungkasnya.