JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdullah tengah mengikuti kasus meninggalnya mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Universitas Gajah Mada (UGM), Argo Ericho Afandhi yang saat mengendari motor Vario ditabrak mobil BMW yang dikendarai mahasiswa UGM jurusan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Chistiano Pengareppenta Pengidahen Tarigan.
Kasus ini mendapat perhatian besar netizen di media sosial karena dugaan penanganannya yang tidak transparan dan dihubungkan dengan status sosial dari orang tua atau Ayah dari Christiano yang disebut mempunyai jabatan dan pengaruh penting.
"Penanganan kasus Argo mesti berpihak pada keadilan, bukan status sosial, " tegas Abduh sapaan akrabnya, Selasa (27/5).
Sebagai Kapoksi Komisi III yang membidangi hukum, Abduh menerangkan bahwa banyak netizen meragukan kredibilitas penanganan kasus meninggalnya Argo. Netizen mengungkap beberapa kejanggalan di media sosial dengan menanyakan penabraknya yakni, Christiano yang tak ditahan.
Selain pernyataan polisi yang mengatakan Christiano tidak dalam keadaan mabok atau negatif narkoba dan alkohol ketika terjadi kecelakaan, yang membuat netizen geram adalah isu adanya pemberian uang dari pihak Christiano kepada keluarga Argo sekitar Rp1 miliar untuk pengobatan dan yang lainnya, namun disebut juga sebagai uang ‘sogokan’ agar kasus diselesaikan secara kekeluargaan.
“Untuk menghentikan dugaan atau asumsi yang terus berkembang di publik, saya mendesak pihak kepolisian yang menangani kasus tersebut untuk memberikan keterangan resmi dan menjawab semua pertanyaan publik yang dianggap janggal,” tegas Abduh.
Mengingat sudah adanya keraguan dari publik terhadap transparansi dan akuntabilitas penanganan kasus Argo ini, Abduh pun meminta kepolisian yang menanganinya untuk menggandeng pihak lain seperti Kompolnas dan Ombudsman.
“Ini demi memastikan bahwa penanganan kasus Argo yang ditabrak Christiano tidak diintervensi, dan prosedurnya sesuai dengan peraturan yang berlaku serta tidak ada perlakuan diskriminasi yang mengistimewakan pihak tertentu dalam penegakan hukum,” pungkas Abduh.
Peristiwa ditabraknya Argo yang mengendarai motor Vario oleh Christiano yang mengendari mobil BMW terjadi di Jalan Palagan Tentara Pelajar, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta pada Sabtu (24/5) dini hari.
Mobil BMW yang dikendarai Christiano diketahui oleng setelah menabrak korban dan juga menghantam sebuah Honda CRV yang sedang terparkir di sisi timur jalan.
Kasat Lantas Polresta Sleman, AKP Mulyanto menuturkan, polisi menemukan bekas pengereman kendaraan di lokasi kejadian, namun jejak rem itu ditemukan setelah titik tabrakan antara BMW dan Vario.
Hasil analisa atau dugaan sementara, polisi menyebut Christiano kurang konsentrasi ketika mengemudikan mobilnya sehingga menabrak Argo dan motornya yang saat itu sedang putar arah di depannya.