Oleh Fath pada hari Rabu, 25 Jun 2025 - 13:28:10 WIB
Bagikan Berita ini :

Danantara Ingin Merger BUMN Asuransi, Sartono: Strategi Penting Hadapi Dinamika Industri

tscom_news_photo_1750832890.jpg
Sartono Hutomo Politikus Partai Demokrat (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Anggota Komisi VI DPR RI Sartono Hutomo mendukung penuh rencana Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara untuk melakukan merger perusahaan BUMN asuransi dari yang berjumlah 16 menjadi 3 entitas.

“Pada dasarnya langkah konsolidasi ini merupakan strategi penting untuk memperkuat struktur permodalan dan meningkatkan kapasitas retensi risiko di sektor asuransi BUMN,” kata Sartono kepada awak media di Jakarta, Rabu,(25/6/2025).

Lebih lanjut, Sartono berharap, hasil merger perusahaan BUMN asuransi akan mampu menghadirkan ketahanan lebih solid dalam menghadapi dinamika industri. Sartono juga meyakini, merger tersebut turut akan meningkatkan efisiensi operasional dan profesionalisme layanan perusahaan BUMN.

“Meskipun proses konsolidasi ini tidak boleh sekadar menjadi simbol restrukturisasi,” tegas Sartono.

Meski demikian , Sartono menekankan, proses merger perusahaan BUMN asuransi juga harus dilakukan secara transparan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan. Sartono menambahkan, proses merger harus mengedepankan keseimbangan antara kepentingan bisnis dan perlindungan konsumen.

“Perampingan jumlah perusahaan asuransi BUMN memang berpotensi memperkuat struktur industri secara nasional, tetapi manfaat tersebut hanya akan tercapai jika prosesnya dikelola dengan hati-hati dan berorientasi pada kualitas, bukan semata kuantitas,” imbuh Sartono.

Sartono meminta, Danantara juga dapat memperhatikan tantangan-tantangan yang ada dalam proses merger perusahaan BUMN asuransi. Tantangan itu, kata Sartono, mulai dari perbedaan risk appetite, disparitas kompetensi teknis, hingga keberagaman portofolio bisnis masing-masing perusahaan.

“Jika hal-hal ini tidak diantisipasi dengan cermat, risiko fragmentasi internal justru dapat menghambat sinergi dan efektivitas pasca-merger,” beber Sartono.

Atas dasar itu, Sartono menegaskan, keberhasilan merger perusahaan BUMN asuransi sangat bergantung pada ketajaman analisis, ketegasan pengambilan keputusan, dan ketulusan dalam mengedepankan kepentingan industri secara menyeluruh.

“Bukan hanya kepentingan jangka pendek atau sektoral,” pungkasnya.

Diketahui, Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara alias BPI Danantara berencana mengkonsolidasikan atau merger perusahaan BUMN asuransi dari yang berjumlah 16 perusahaan menjadi 3 entitas.

Tiga entitas yang tersisa itu rencananya nanti akan digolongkan berdasarkan bisnis utama yang dijalankan perusahaan, yaitu asuransi jiwa, asuransi umum dan asuransi kredit.

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
PEMPEK GOLDY
advertisement
KURBAN TS -DD 2025
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement