Oleh Aris Eko pada hari Minggu, 28 Des 2025 - 14:29:35 WIB
Bagikan Berita ini :
TKA Matematika dan Bahasa Inggris Jeblok

Ketua Komisi X DPR RI : Bukan Kelemahan Siswa, Ada Persoalan Struktural

tscom_news_photo_1766906975.jpeg
(Sumber foto : )

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian menanggapi ihwal rendahnya nilai Tes Kemampuan Akademik (TKA) Bahasa Inggris dan Matematika di SMA. Menurut dia, hal tersebut bukan semata kelemahan siswa namun perlu dilihat sebagai peringatan bahwa ada persoalan struktural dalam pembelajaran.

“Ini berkaitan dengan kualitas dan pemerataan guru, metode ajar yang masih kurang kontekstual, serta minimnya paparan Bahasa Inggris dalam keseharian belajar,” ujar Hetifah yang juga politisi Partai Golkar ini kepada TeropongSenayan, Minggu (29/12/2025) di Jakarta.

Hetifah menegaskan bahwa TKA diperlukan sebagai alat yang mampu memeriksa kebijakan untuk memperbaiki proses belajar, bukan sekadar instrumen evaluasi hasil belajar saja. Untuk itu Komisi X DPR RI yang dia pimpin akan mengambil langkah untuk membenahinya.

“Komisi X DPR RI tentu akan mendorong Kemendikdasmen agar kebijakan pendidikan diarahkan pada penguatan kapasitas guru, perbaikan kurikulum dan materi ajar, serta intervensi berbasis di daerah dan mata pelajaran yang capaian belajarnya masih rendah, tapi pendekatannya fokus pada peningkatan kualitas pembelajaran, bukan penambahan beban asesmen bagi siswa,” ujarnya.

Adapun terkait Bahasa Inggris yang juga memberikan hasil TKA rendah, Hetifaah berpendapat bahwa menjadikannya bahasa kedua seperti di Filipina, belum tentu realistis untuk Indonesia saat ini.

“Yang lebih mendesak, menurut saya, adalah memperkuat Bahasa Inggris sebagai keterampilan global yang fungsional, dengan penekanan pada kemampuan komunikasi dan pemahaman konteks, dan tetap menjaga peran Bahasa Indonesia dan bahasa daerah,” ujar dia.

Penguatan ini, menurut Hetifah, perlu dilakukan bertahap, kontekstual, dan tetap perlu disesuaikan dengan kesiapan guru dalam sistem pendidikan nasional.

Seperti diketahui hasilTKA 2025, seperti diungkapkan Kepala Pusat Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Rahmawati, rata-rata nilai mata pelajaran matematika murid SMA hanya 30-an dari skor 100. Pada mata pelajaran bahasa Inggris bahkan skor rata-ratanya lebih jeblok berkisar di 20.

"Rendahnya nilai kemungkinan disebabkan soal yang diujikan lebih menekankan pada aspek penalaran dan naratif," kata Rahmawati dalam Taklimat Media TKS 2025, Senin, 22 Desember 2025.(ris)

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
PRAY SUMATRA
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement