Berita
Oleh Mandra Pradipta pada hari Sabtu, 18 Jul 2015 - 15:50:30 WIB
Bagikan Berita ini :

Redam Provokasi, Demokrat Desak Polisi Ungkap Tuntas Insiden Karubaga

54medium_69photo-1.JPG
Didik Mukrianto, Politisi Partai Demokrat (Sumber foto : Mandra Pradipta/TeropongSenayan)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Sekretaris Fraksi Partai Demokrat DPR, Didik Mukrianto mendesak Kepolisian mengungkap tuntas insiden bermuatan SARA di Karubaga, Tolikara, Papua. Tujuannya meredam terjadinya provokasi.

"Aparat Kepolisian harus segera mengambil langkah yang cepat dan tepat agar tidak meluas serta menjadi isu provokatif yang menyesatkan," ujar Didik Mukrianto kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (18/7/2015).

Didik yang juga Ketua DPP Partai Demokrat Bidang Penegakan Hukum, Perundangan-undangan dan HAM ini, juga mengingatkan Kepolisian sebagai pengayom masyarakat dan penjamin rasa aman masyarakat harus bertindak tegas terhadap pelaku pembakaran ini.

"Kapolri harus segera memerintahkan jajarannya mengungkap dengan cepat dan tepat apa yang sebetulnya terjadi di balik peristiwa ini sehingga memupus segala bentuk spekulasi dan provokasi di tengah-tengah masyarakat. Apalagi umat Islam disana sedang menjalankan Ibadah Idul Fitri," tegasnya

Lebih lanjut anggota Komisi III DPR ini mendapatkan desas-desus potensi kekerasan ini sesungguhnya sudah beredar beberapa hari sebelumnya. Semestinya Kepolisian bisa mengantisipasi lebih awal sehingga peristiwa ini bisa digagalkan.‎

"Kami sangat menyayangkan aparat keamanan sepertinya kurang sigap mengantisipasi kejadian ini. Padahal isu kekerasan ini jelas sangat sensitif. Karena itu, kami meminta agar Polisi segera mengungkap kejadian ini dengan terang benderang," papar dia.

Pada kesempatan itu Didik minta masyarakat tidak termakan spekulasi provokatif. Kepolisian diminta menangani kasus ini sepenuhnya. Sehingga insiden ini tidak berkembang atau menjadi isu yang bergerak liar.

Partai Demokrat, menurut Didik, mengaku sangat prihatin dan menyayangkan insiden penyerangan ini. Sebab bisa mengganggu kedamaian dalam keberagaman beragama di Tolikara Papua. Insiden seperti ini tak bisa ditolelir.

"Tindakan kekerasan apapun apalagi tindakan pembakaran yang bisa mengusik dan memicu kehidupan bergama tak bisa dibenarkan dan harus ditolak sekeras-kerasnya karena bertentangan dengan semangat dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia," tegas Didik.(ris)

tag: #didik  #papua  #tolikara  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement