Berita
Oleh Emka Abdullah pada hari Kamis, 06 Agu 2015 - 10:50:46 WIB
Bagikan Berita ini :

Gus Solah: Saya Tolak Jadi Ketua Umum karena Tak Ingin Ada Dua PBNU

71unnamed.jpg
Salahuddin Wahid (Sumber foto : Istimewa)

JOMBANG (TEROPONGSENAYAN) - Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang KH. Salahuddin Wahid atau Gus Solah enggan berkomentar atas terpilihnya KH. Ma'ruf Amin sebagai Rois Aam NU dan KH. Said Aqil Siradj sebagai Ketua Umum Tanfidziyah PBNU.

Menurut Gus Solah dirinya tidak ada kaitan dengan organisasi PBNU.

"Saya tak ada komentar. Saya tak ada urusan dengan PBNU. Saya tak pernah minta sesuatu pada PBNU," tegasnya saat dihubungi TeropongSenayan, Kamis (6/8/2015).

Gus Solah menegaskan, sebelum pemilihan ketua umum Tanfidziyah, dirinya diminta oleh 20 pengurus wilayah NU atau PWNU yang sebelumnya menggelar rapat di Pesantren Tebuireng untuk menjadi ketua umum PBNU.

Menurutnya, sebelum mendatangi dirinya, 20 PWNU itu sudah mengadakan rapat untuk memutuskan sikapnya.

Gus Solah mengutarakan, keberadaan 20 PWNU itu sangat signifikan karena merupakan bagian besar dari total 34 PWNU. Namun demikian, permintaan itu ditolak oleh Gus Solah.

"Saya menolak permintaan mereka untuk menjadi ketua umum karena saya tak ingin ada dua PBNU," papar Gus Solah yang merupakan adik kandung mantan Presiden RI KH. Abdurrahman Wahid itu.(yn)

tag: #ketua umum pbnu  #gus solah  #pbnu  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
thejoint
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Berita Lainnya
Berita

MKD Gelar Sidang Terbuka di Kasus Uya Kuya Cs, DPR Tunjukkan Sebagai Lembaga yang Tak Anti-Kritik

Oleh Sahlan Ake
pada hari Senin, 03 Nov 2025
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Langkah Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI yang menggelar sidang awal terkait pelanggaran etik lima anggota DPR yang dinonaktifkan partainya buntut kasus "joget DPR" ...
Berita

Banyak Warga RI Berobat ke Luar Negeri, Komisi IX DPR Dorong Peningkatan Layanan Kesehatan Nasional

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Yahya Zaini berpandangan pemerintah perlu meningkatkan kualitas layanan kesehatan nasional dan menjamin perlindungan hak pasien. Hal ini ...