Berita
Oleh Ilyas pada hari Senin, 10 Agu 2015 - 19:21:52 WIB
Bagikan Berita ini :

Mahathir Mohamad: Demokrasi Malaysia Telah Mati

10images.jpg
Mahathir Mohamad (Sumber foto : Ist)

KUALA LUMPUR (TEROPONGSENAYAN) - Mantan pemimpin Malaysia Mahathir Mohamad secara keras mengkritik Perdana Menteri Najib Razak pada Senin (10/8/2015), dengan menyatakan demokrasi di negaranya mati.

Dia juga mendesak kepolisian segera memeriksa Najib terkait dugaan korupsi di lembaga negara 1Malaysia Development Berhad (1MDB).

Najib menghadapi tekanan besar terkait tudingan kesalahan manajemen lembaga keuangan negara 1MDB dan pertumbuhan lemah ekonomi Malaysia. Pada bulan lalu, dia memberhentikan wakil perdana menteri, Muhyiddin Yassin, mengganti jaksa agung, serta memindahkan pejabat terlibat dalam penyelidikan 1MDB.

Dia juga memberangus dua surat kabar ternama dan menutup satu laman, Sarawak Report, yang melaporkan dugaan korupsi di 1MDB.

"Demokrasi telah mati karena pemimpin terpilih telah mengubah institusi pemerintahan menjadi instrumen untuk mempertahankan kekuasaan," tulis Mahathir dalam blog pribadinya.

Kantor Perdana Menteri hingga kini belum menanggapi pernyataan Mahathir.

Sebelumnya, Najib sempat menyatakan bahwa Mahathir adalah tokoh di balik tudingan korupsi dalam pemerintahannya--sebuah tuduhan yang menurut perdana menteri tidak berdasar.

Najib menjelaskan bahwa semua skandal ini mulai terjadi saat dia menolak permintaan pribadi Mahathir.

Mahathir, yang menjadi perdana menteri terlama di Malaysia, saat ini merupakan kritikus Najib yang paling keras. Dia menarik dukungannya terhadap Najib pada tahun lalu setelah koalisi Barisan Nasional kalah dalam pemilihan umum 2013.

Tokoh yang sudah berusia 90 tahun itu padahal dulunya adalah mentor Najib dan hingga kini masih sangat berpengaruh di Malaysia. Namun kini dia mendesak sang perdana menteri agar mundur terkait skandal 1MDB.

Di sisi lain, Najib hingga kini masih memperoleh dukungan kuat dari koalisi BN dan dari dalam partainya sendiri, United Malays National Organisation (UMNO).

"Apa yang Najib lakukan sekarang, belum pernah terjadi sebelumnya di Malaysia," kata Mahathir.

"Rakyat kebanyakan kini tidak tahu lagi harus berbuat apa. Potensi terus berkuasanya Najib di negara ini adalah hal yang sangat menyedihkan," katanya, dilansir lamanAntara.

Pada Juli, surat kabar "Wall Street Journal" menyelidiki dugaan korupsi dan kesalahan manajemen keuangan di 1MDB. Mereka menemukan transaksi hampir 700 juta dolar AS ke rekening pribadi Najib.

Najib membantah melakukan korupsi untuk memperkaya pribadi dan balik menuding bahwa tudingan tersebut adalah bagian dari kampanye untuk menurunkan dirinya.

Lembaga anti-rasuah Malaysia pada pekan lalu berjanji akan segera meminta Najib menjelaskan donasi sebesar 2,6 milyar ringgit yang masuk ke rekening pribadinya dari sebuah lembaga donor di Timur Tengah.

Pada Sabtu, Najib mengatakan bahwa uang ke rekeningnya bukan suap dan tidak terkait sama sekali dengan 1MDB. Komisi anti-rasuah masih belum membenarkan pernyataan tersebut, demikian Reuters melaporkan. (iy)

tag: #mahathir mohamad  #demokrasi malaysia  #malaysia  #najib razak  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Fraksi PKS Terus Berjuang Untuk Kesejahteraan dan Perlindungan Buruh

Oleh Sahlan Ake
pada hari Rabu, 01 Mei 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini mengucapkan selamat Hari Buruh dan berharap agar kebijakan negara semakin menyejahterakan dan melindungi pekerja baik di dalam maupun ...
Berita

Nurhayati Effendi Berharap Hubungan Buruh dengan Pengusaha Makin Harmonis

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Anggota Komisi IX DPR RI Nurhayati Effendi berharap hubungan harmonis antara pekerja dengan pengusaha dapat terwujud pada momen peringatan Hari Buruh Nasional atau May Day ...