Berita
Oleh Sahlan Ake pada hari Selasa, 25 Agu 2015 - 13:10:09 WIB
Bagikan Berita ini :

Tak Singung Anjloknya Rupiah, Sidang Paripurna Dihujani Interupsi

90Akbar-Faisal-indra.jpg
Akbar Faisal (Sumber foto : Indra Kusuma/TeropongSenayan)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - DPR hari ini menggelar Sidang Paripurna dengan agenda mendengarkan tanggapan pemerintah terkait pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016.

Namun sidang tersebut dihujani interupsi oleh anggota DPR lantaran pemerintah yang diwakili Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro tidak menyinggung soal pelemahan rupiah yang menyentuh level Rp 14.000 per dollar Amerika Serikat.

Salah satu anggota DPR yang melakukan interupsi adalah Akbar Faisal. Politisi Partai Nasdem itu mempertanyakan agenda Paripurna yang tidak menyinggung kondisi perekonomian saat ini yang semakin sulit.

"Kenapa tidak di bahas pelemahan rupiah. Padahal saya di sini untuk mendegarkan pendapat dari pemerintah untuk menyelesaikan masalah ini," kata Akbar di gedung Nusantara I DPR, Jakarta, Selasa (25/8/2015).

Dirinya juga melihat tidak ada niat dari pemerintah untuk membuat pusat krisis (crisis center) yang sempat diusulkan Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Bali Aburizal Bakrie dan Komisi XI.

"Kami tidak melihat akan di bentuk sebuah lembaga krisis center. Belum ada kepastian dari kementerian-Kementerian soal masalah ini," ucap dia.

Akbar meminta pemerintah untuk melakukan koordinasi untuk mengambil langkah untuk menangani masalah ini dengan serius.

"Kami ingin mendegarkan terobosan dari pemerintah sebenarnya di sini (Sidang Paripuena, red)," harap Akbar.

Namun, anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar Muhammad Misbakhun membela pemerintah dan memberikan penjelasan bahwa dewan sebenarnya telah memangil Menteri Keuangan, Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memaparkan masalah tersebut.

"Kita (Komisi XI) sudah panggil BI, OJK, dan Menkue dan meminta tanggapan masalah ini, maka jangan dibawa ke politik dengan kondisi saat ini," ucap anggota Komisi XI itu.

Menurutnya, kondisi saat ini tidak hanya pemerintah yang harus bertanggung jawab, tapi juga semua kalangan.

"Jangan menyalahkan pemerihtah, persoalan saat ini persoalan kita semuanya," tutupnya.(yn)

tag: #rupiah anjlok  #sidang paripurna  #apbn 2016  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Optimis MK Kabulkan Gugatan Pilpres

Oleh Sahlan Ake
pada hari Selasa, 16 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Tim hukum capres-cawapres nomor urut 03 Ganjar-Mahfud optimis gugatan perselisihan hasil Pemilu 2024 dikabulkan Mahkamah Konstitusi (MK). Hal itu diwakilkan salah satu ...
Berita

Ketua Fraksi PKS Soal Serangan Iran: Israel Biang Kerok Konflik dan Instabilitas Dunia

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini menyesalkan eskalasi konflik Timur Tengah yang memanas akibat serangan drone-drone dan rudal balistik Iran ke wilayah (pendudukan) Israel. ...