JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Sejumlah perwakilan aksi guru honorer didampingi oleh Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Sulistyo dan juga beberapa Anggota DPR RI Komisi dua menemui Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Yuddy Chrisnandi.

"Mohon doa restu kami akan ketemu Menpan, mohon ditunggu dan semoga yang kita harapkan bisa diapresiasi," kata Sulistyo kepada massa aksi, Selasa (15/9/2015).

Sulistyo menuturkan, masa aksi yang berjumlah sekira 10 ribu guru honorer tersebut diminta untuk tetap bersatu dengan satu tujuan, yakni menuntut hak menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).

"Mari kita bersatu, jangan terpecah belah, karena jika bersatu kita akan kuat, kami tidak akan mundur selangkahpun, di PP (Peraturan Pemerintah) Nomor 56 tahun 2012, bapak ibu berhak sertifikasi, bapak ibu juga berhak mendapat honor minimum diatas kebutuhan," tandasnya.

Dalam aksi tersebut, ribuan guru honorer itu meluapkan keinginan dan tuntutannya kepada pemerintah dan juga lembaga terkait.

Berikut sepuluh tuntutan guru honorer yang digelar pada Selasa (15/9/2015):

1. Moratorium ASN Reguler untuk tuntaskan seluruh tenaga honorer.
2. Berikan upah layak sebesar UMP.
3. Terbitkan regulasi tentang penuntasan honorer K 2 menjadi ASN.
4. Tingkatkan kesejahteraan tenaga honorer dalam APBD di Daerah Provinsi, Kabupaten dan Kota, berikan jaminan kesehatan melalui PBI.
5. Tetapkan Anjab dan ABK untuk tenaga honorer dalam E-Formasi.
6. Angkat seluruh tenaga honorer menjadi PNS.
7. Beri kesempatan sertifikasi.
8. Tolak ujian kompetensi guru (UKG).
9. Hapus Kepmen Juknis Tunjangan Profesi Guru.
10. Cabut Permen PAN-RB no 16 Tahun 2009. (mnx)